Jakarta, IDN Times - Dua gempa besar terjadi dalam waktu sepekan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua gempa tersebut diketahui berasal dari sumber yang sama. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membeberkan penyebab gempa yang berpotensi tsunami kecil itu.
Apa sumber gempa tersebut? Begini pemaparan dari peneliti LIPI:
Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman memperkirakan sumber gempa di Lombok berasal dari satu bidang sesar yang sama.
"Itu satu sumber. Satu bidang sesar. Mungkin sebelahan," kata Danny di Jakarta, Senin (6/8) seperti dilansir kantor berita Antara, Senin (6/8).
Menurut Danny, gempa 7,0 Skala Richter (SR) pada Minggu (5/8) pukul 18.46 Wita terjadi karena ada satu bidang patahan dengan kemiringan 30 derajat bergerak dua hingga tiga meter. Lokasi sesar atau patahan itu sekitar satu kilometer dari lepas pantai di Lombok Utara.
"Itu yang menyebabkan gempa," kata dia.
Danny menyebut gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7) merupakan gempa pembuka. Sementara, gempa pada Minggu (5/8) sebagai gempa utama.
"Gempa sepekan lalu bisa dibilang gempa pembuka, ini (kemarin) gempa utamanya. Itu satu sumber. Lombok Utara," ujar dia.
Pada gempa pekan lalu, 16 orang meninggal dunia di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Gunung Rinjani, yang mayoritas akibat tertimpa puing bangunan.
Sementara, gempa berkekuatan 7,0 SR pada Minggu (5/8), data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban meninggal 91 orang, 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribuan orang mengungsi.
Korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan yang roboh karena gempa. Namun ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
Yuk kita doakan guys, semoga jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan tidak bertambah lagi.