Ini Penyebab Gempa Situbondo Menurut BMKG

11 Okt 2018, 05:45 WIB

BNPB

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (11/10) pukul 01.44 WIB, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.

Situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berada di kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di 7.42 Lintang Selatan,114.47 Bujur Timur atau 61 km timur laut Situbondo.

BMKG menyebutkan gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami. Gempa dirasakan di sejumlah wilayah lain seperti Surabaya, Malang, Problinggo, Madura, hingga Bali.

1. Gempa akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust

BNPB

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan gempa bumi berkekuatan 6,4 SR ini selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,3 RS. Episenter gempa bumi terletak di koordinat 7,47 Lintang Selatan dan 114,43 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, di kedalaman 12 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust," ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Kamis (11/10).

Rahmat menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.

2. Gempa dirasakan hingga Lombok Barat

Rahmat menyebutkan guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Denpasar dalam skala intensitas III-IV MMI, Karangkates, Gianyar, Lombok Barat, Mataram, Pandaan III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
hHingga pukul 02.30 WIB," kata dia.

3. Terjadi gempa susulan

BNPB

Hasil monitoring BMKG, kata Rahmat, sudah terjadi satu kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,4 SR. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," Rahmat mengimbau.

Semoga tidak ada korban jiwa, ya guys.