Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate menyatakan koalisi Joko 'Jokowi' Widodo telah menyiapkan struktur organisasi pemenangan di Pilpres 2019.
Menurutnya, koalisi Jokowi kali ini akan membentuk tim yang besar, namun tetap efektif.
Seperti apa struktur tersebut?
Johnny menjelaskan, struktur organisasi pemenangan Jokowi di Pilpres 2019 dibagi menjadi dua, yaitu struktur tim kampanye nasional dan personal. Kemudian, kedua struktur tim tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
"Pertama, ketua tim kampanye nasional, sekretaris tim kampanye nasional dan bendahara tim kampanye nasional. Tokoh atau 3 politisi yang akan menempati jabatan ini akan diisi pasangan calon, tentu setelah dibicarkan ketum," kata Johnny di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
Nantinya, struktur tersebut juga berisikan dewan pengarah yang terdiri dari 9 ketua umum partai. Sementara, dewan penasehat diisi oleh tokoh-tokoh masyarakat dan nasional.
Dibawah dewan pengarah dan penasehat, lanjut Johnny, terdapat tim command control room atau tim komando. Di tim ini akan diisi oleh sekretaris jenderal partai koalisi.
"Dibawahnya ada command control room (CCR) isinya sekjen dibantu tiga orang ahli yang nanti dilengkapi dengan koordinator wilayah di 34 provinsi. Dilengkapi tim ahli dan konsultan," jelas Johnny.
Tim selanjutnya diisi oleh direktorat. Menurut dia, nanti akan ada 10 direktorat yang masing-masing membawahi bidang-bidang yang dibutuhkan dalam rangka pemenangan.
"Ketua tim kampanye nasional dibantu 9 wakil ketua dari unsur-unsur representasi parpol. Bendahara akan dilengkapi oleh beberapa bendahara," terang Johnny.
Terkait siapakah nama-nama yang tergabung dalam tim 10 direktorat ini, Johnny menyampaikan saat ini masih dalam tahap penyusunan.
"Sedang disusun saat ini. Kami akan bertemu lagi untuk mengisi seluruh kebutuhan personalia dari semua partai," tambahnya.
Johnny menjelaskan, tim pemenangan Jokowi di Pilpres 2019 akan dibuat cukup besar tetapi masih dalam satu koordinasi. Sedangkan, untuk model kerjanya masih disiapkan.
"Juru bicaranya saja 250 orang, berarti ada ratusan tim. Karena ini tim kampanye nasional tentu organisasinya kita pelajari betul dari Pilpres sebelumnya. Termasik Pilpres sebelumnya timnya lebih ramping tapi efektif. Sekarang itu lebih besar dan lebih efektif," kata dia.