Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah dua Korea usai pemimpin masing-masing negara sepakat untuk berdamai. Walaupun saat ini gencatan senjata yang disepakati sifatnya masih sementara, tapi gak menutup kemungkinan Korea Utara dan Korea Selatan akan berdamai selama-lamanya. Itu juga yang diimpikan oleh pendiri kedua negaranya.
Nah, usai pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-In, rencananya akan dilanjutkan dengan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump dengan pemimpin tertinggi Korut. Pengumuman resmi sudah disampaikan oleh Gedung Putih pada (9/3) lalu.
"Trump akan menerima undangan untuk bertemu dengan Kim Jong-Un di tempat dan waktu yang akan ditentukan," ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders ketika itu seperti dikutip laman ABC.
Maka mulai muncul lah spekulasi mengenai lokasi pertemuan bagi kedua pemimpin. Ada yang menyebut pertemuan akan dilakukan di Bangkok, Helsinski, Jenewa, Stockholm dan Oslo. Belakangan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun gak mau kalah dan ikut menawarkan diri untuk bisa menjadi tuan rumah bagi pertemuan bersejarah tersebut.
Insiatif itu disambut secara positif oleh Komisi I DPR. Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai apa yang dilakukan Jokowi merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk lebih memainkan peranan di dunia internasional.