Suatu sore sepulang dari kantor, Winston Utomo bertanya kepada diri sendiri 'apa pekerjaan yang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas?' Ia menemukan jawabannya, media. Menurut dia, peran media sangat penting dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia.
"Kemudian, mengapa tak ada satu pun media di Indonesia yang benar-benar fokus menargetkan millennial dan gen z sebagai audiensnya? Padahal millennial dan gen z adalah masa depan Indonesia, dan generasi pengguna internet terbesar di Indonesia. Perlu diingat bahwa di 2014 kata millennial dan gen z belum populer dan banyak orang masih fokus pada gen x," kata Winston Utomo.
Malam itu juga, sekitar pukul 19.00, Winston Utomo mencoba mengeksekusi idenya dengan membuat sebuah blog yang diberi nama indonesiantimes.com. Api semangatnya berkobar. Ia begadang semalam suntuk untuk menulis 10 artikel, mulai pukul 19.00 hingga 07.00.
"Setelah itu saya bagikan artikel-artikel itu melalui media sosial, terutama Facebook yang sedang populer saat itu. Sore hari saat pulang kerja, saya cek analytics dari blog saya," ujarnya.
Ternyata, hanya dalam waktu relatif singkat, sudah ada ratusan pembaca yang mengunjungi blog tersebut. Sebagian besar pembacanya membuka melalui media sosial.
"Momen itulah yang membuat saya sadar bahwa perubahan fundamental terhadap pola konsumsi konten generasi millennial dan z telah terjadi, mulai dari single-platform menjadi multi-platform," kata Winston Utomo.
"Saya juga yakin bahwa dengan visi dan tim yang tepat, ini bisa menjadi disrupsi di industri media dan yang lebih penting lagi, bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi millennial dan z,” sambungnya.