Asap Hitam Selimuti Gunung Anak Krakatau

Wisatawan dilarang mendekat

Jakarta, IDN Times - Gunung Anak Krakatau yang berdiri di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, ternyata masih mengeluarkan asap hitam dengan intensitas tebal di atas puncaknya pada Senin (24/12) hingga Selasa dini hari.

1. Gunung Anak Kratau masih terlihat jelas

Asap Hitam Selimuti Gunung Anak KrakatauANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Meskipun diselimuti asap hitam, namun berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, gunung yang sempat erupsi pada Sabtu pekan lalu tersebut masih terlihat cukup jelas pada 24-25 Desember. 

Baca Juga: Foto: Kondisi Gunung Anak Krakatau Pasca Tsunami Banten

2. Asap hitam dan awan panas bergerak ke arah selatan

Asap Hitam Selimuti Gunung Anak KrakatauANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Asap kawah teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 300 hingga 600 meter di atas puncak kawah.

Awan panas terlihat bergerak ke arah selatan. Suara dentuman terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (PGA).

Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau mengalami tremor menerus, amplitudo 9 hingga 35 milimeter (dominan 25 mm).

Data tersebut diambil dari Stasiun Sertung wilayah gugusan pulau-pulau sekitar Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

3. Suhu udara mencapai 24 hingga 31 derajat Celsius

Asap Hitam Selimuti Gunung Anak KrakatauANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian saat ini 338 meter dari permukaan laut (mdpl) itu selama pengamatan kondisi cuaca cerah, berawan, mendung dan hujan.

Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah utara, timur laut dan timur. Suhu udara mencapai  24 hingga 31 derajat Celsius, kelembapan udara 63 hingga 98 persen dan tekanan udara 0-0 mmHg.

4. Gunung Anak Krakatau berstatus waspada

Asap Hitam Selimuti Gunung Anak KrakatauANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat dan atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer (km) dari kawah.

Baca Juga: Inilah 5 Fakta Anak Krakatau yang Terus Berevolusi Sepanjang Masa

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya