Bansos Pemerintah Lambat, Warga Depok Kumpulkan Sumbangan dari Donatur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga Depok berinisiatif mengumpulkan donatur di lingkungan mereka, untuk memberi bantuan sosial bagi warga miskin yang terdampak Pembatasan Sosial Berskal Besar (PSBB) pandemik COVID-19.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sukamaju Baru Didin Supriyadin mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan masalah sengkarutnya data penerima bansos.
“Kalau nunggu pemerintah lama, kita inisiatif mengumpulkan dana dari donatur,” kata Didin kepada IDN Times, Senin (4/5).
Baca Juga: Jokowi: Data Penerima Bansos Harus Dibuka Secara Transparan!
1. Hanya dua RT dari 86 yang menerima bansos
Didin sangat menyayangkan lambat dan tidak akuratnya data penerima bansos di wilayahnya. Hingga saat ini, baru dua RT dari 86 yang menerima bansos dari Kementerian Sosial.
“Jumlahnya 250 bungkus per RT, itu juga RT yang mengajukan,” ujarnya.
2. Warga yang tidak mendapatkan bansos jadi ‘garang’ ke pengurus lingkungan
Editor’s picks
Akibat tidak meratanya pembagian bansos, Didin menyayangkan efeknya ke pengurus lingkungan seperti Ketua RT dan Ketua RW. Menurut Didin, warga yang tidak mendapatkan bansos menuding pengurus lingkungan melakukan korupsi.
“Disangka ngambil jatah warga, padahal pengurus juga gak ngambil,” kata dia.
Senada dengan Didin, Ketua RT 02/08 Sukamaju Baru, Sukiman, juga mengungkapkan kegelisahannya karena diprotes warga gara-gara pembagian bansos yang tidak merata.
“Warga yang gak dapat akhirnya garang ke kita, padahal itu data gak akurat dari pusat, kita udah berusaha mengajukan sesuai data kita,” ujarnya saat dikonfirmasi.
3. Warga mampu malah dapat bingkisan bansos
Hasil penelusuran IDN Times, warga mampu ternyata juga dapat bansos. Salah seorang warga Sukamaju Baru yang tak ingin disebut namanya mengaku menerima bingkisan bansos, padahal ia berpenghasilan tetap dan terbilang berkecukupan.
“Dibagi tadi, ya saya terima aja,” katanya.
Baca Juga: Oknum Ketua RT Potong Bansos Warga di Tangerang Rp100 Ribu Per KK