Bareskrim Ambil Alih Kasus Investasi Bodong yang Diteriaki Sri di DPR

Bareskrim undang Sri Hartini untuk menjelaskan kasus

Jakarta, IDN Times - Bareskrim Polri akhirnya mengambil alih kasus dugaan investasi bodong yang diadukan Sri Hartini saat rapat dengar pendapat DPR RI dengan Polri.

Investasi bodong Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI) itu diketahui dilaporkan di Polda Jawa Timur (Jatim) sejak dua tahun lalu yang diklaim Sri tak ada proses lebih lanjut sampai saat ini.

“Tadi keputusan rapat demikian (laporan diambil alih),” kata Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).

1. Bareskrim bakal mengkonstruksikan ulang kasus investasi bodong Jatim

Bareskrim Ambil Alih Kasus Investasi Bodong yang Diteriaki Sri di DPRKabareskrim Polri Agus Andrianto (ANTARA/HO-Polri)

Agus menjelaskan, laporan korban beberapa investasi bodong termasuk NMSI di Polda Jatim sebenarnya sudah diproses. Namun prosesnya tidak tuntas karena terhalang dengan proses kepailitan.

“Kejadian lintas provinsi menurut saya lebih tepat ditarik ke Bareskrim agar lebih pas mengkonstruksikan,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Protes soal Investasi Bodong Saat Rapat Polri di Komisi III DPR

2. Hari ini Bareskrim ajak Sri Hartini rapat

Bareskrim Ambil Alih Kasus Investasi Bodong yang Diteriaki Sri di DPRKorban investasi bodong, Sri Hartini diundang rapat Bareskrim Polri (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Keputusan ambil alih kasus itu merupakan buah hasil rapat Bareskrim Polri dengan korban hari ini, Kamis (13/4/2023). Salah satunya, Sri Hartini yang dimintai keterangannya.

“Bapak Kapolri memberi atensi dan sejak pagi tadi pukul 10.00 WIB kami diterima dengan baik kami diberikan waktu untuk memaparkan kasus kami,” ujar Sri setelah rapat dengan Bareskrim Polri.

3. Sri Hartini interupsi rapat DPR dengan Kapolri

Bareskrim Ambil Alih Kasus Investasi Bodong yang Diteriaki Sri di DPRSeorang perempuan menginterupsi rapat kerja Polri dengan Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Sri Hartini viral setelah menginterupsi rapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (12/4/2023).

Sri mencuri perhatian dengan berteriak menyampaikan interupsi sehingga membuat rapat kerja sempat berhenti sebentar.

Dalam kesempatan itu, ia menagih keseriusan Kapolri dalam mengatasi investasi bodong.

“Minta tolong pak kapolri LP kami sudah dua tahun pak telah ada ribuan orang pak,” ujarnya berteriak dari atas balkon.

Mendengar hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa meminta supaya perempuan tersebut tidak berteriak di ruang rapat karena bukan anggota DPR dan memintanya untuk keluar dari ruang rapat.

“Tolong diamankan ya ini rapim anda bukan anggota DPR. Atau saya keluarkan. Anda tidak punya nomor punggung,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolri Sigit berjanji akan menemui perempuan tersebut setelah rapat bersama komisi III berlangsung.

“Biar saja nanti ketemu dengan saya tidak masalah,” ujar dia.

Pengamanan dalam DPR kemudian menyeret Sri keluar dari ruang rapat. Ia pun terus berteriak meminta keseriusan Polri dalam mengatasi investasi bodong yang ia alami.

“70 persen katanya citra polri naik, tp bagi kami 8000 lebih korban NMSI. 30 ribu lebih korban PT MBM. Citra polri nol. Nol persen,” kata dia.

Baca Juga: Investasi Bodong Artis SA, 30 Korban Rugi Sampai Rp1 Miliar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya