Isi Obrolan Grup Senior STIP Diduga Rekayasa Kronologi Kematian Putu

Keluarga melampirkan bukti percakapan untuk didalami polisi

Intinya Sih...

  • Keluarga Putu mengungkap isi percakapan di grup WhatsApp 'STIP ANGKATAN 66' yang diduga merekayasa narasi penyebab kematian Putu.
  • Pengacara keluarga melampirkan percakapan sebagai bukti untuk pendalaman lebih lanjut oleh polisi terkait dugaan rekayasa cerita di grup taruna.
  • Polres Jakut menetapkan empat taruna STIP sebagai tersangka penganiayaan terhadap Putu, dengan tiga tersangka lainnya dijerat pasal turut serta tentang pembunuhan.

Jakarta, IDN Times - Keluarga almarhum Putu Satria Ananta Rustika (19) mengungkap isi percakapan di dalam grup WhatsApp ‘STIP ANGKATAN 66’. Keluarga menduga, senior di grup tersebut sempat merekayasa narasi penyebab kematian Putu.

Pengacara keluarga Putu, Tumbur Aritonang mengaku telah melampirkan percakapan tersebut sebagai bukti untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.

“Sekarang tinggal kita tunggu hasil penyelidikan terhadap dugaan rekayasa cerita yang ada di grup taruna,” kata Tumbur kepada IDN Times, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga: Provokasi Tersangka Baru Penganiayaan Taruna STIP: Kasih Paham!

1. Isi percakapan grup STIP Angkatan 66 diduga mengondisikan kronologi kematian Putu

Isi Obrolan Grup Senior STIP Diduga Rekayasa Kronologi Kematian PutuRekaman CCTV kasus penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) (dok. IDN Times/Istimewa)

Dalam tangkapan layar yang dilihat IDN Times, salah satu anggota grup meneruskan pesan ke grup STIP Angkatan 66. Pesan tersebut diduga “pengondisian” narasi soal tewasnya Putu.

‘Infonya taruna tersebut sakit serangan jantung sehabis sehabis olahraga pagi dan bersih-bersih kampus. Tim dokter bilang tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Namun masih menunggu hasil visum infonya almarhum sudah diserahkan Dishub karena titipan taruna daerah’.

‘Dibikin kronologinya begini, biar semua orang dan media gak tau apa yang sebenarnya terjadi’.

2. Polisi telah menetapkan 4 tersangka kamatian Putu

Isi Obrolan Grup Senior STIP Diduga Rekayasa Kronologi Kematian PutuJenazah Putu Satria sudah berada di rumah duka. (IDN Times/Wayan Antara)

Hingga saat ini, Polres Jakarta Utara (Jakut)  telah menetapkan empat taruna STIP sebagai tersangka dugaan penganiayaan terhadap Putu hingga tewas. Awalnya polisi hanya menetapkan Tegar Rafi Sanjaya (21) sebagai tersangka tunggal yang melakukan pemukulan di sekitar ulu hati Putu.

Namun berdasarkan penyidikan lebih lanjut, polisi kembali menetapkan tiga tersangka lainnya yang diduga turut serta dalam kematian Putu. Mereka adalah KAK alias K, WJP alias W dan FA alias A.

Kapolres Jakut Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, ketiganya dijerat pasal turut serta tentang pembunuhan yang dilapis dengan Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan dengan ancaman 15 tahun bui.

“Sehingga tiga tersangka itu menjadi atau mempunyai peran turut serta, turut melakukan dalam konteks ini, orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut melakukan perbuatan itu,” kata Gidion di Polres Jakut, Rabu (8/5/2024).

“Barang siapa dengan sengaja memberikan kesempatan daya upaya atau keterangan untuk kejahatan. Jadi memperlancar prosesnya peristiwa kekerasan eksesif,” imbuhnya.

Baca Juga: 3 Tersangka Terlibat Penganiayaan Taruna STIP Terancam 15 Tahun Bui

3. Putu alami pendarahan di ulu hati

Isi Obrolan Grup Senior STIP Diduga Rekayasa Kronologi Kematian PutuTaruna STIP (Sekolah Tinggi Pelayaran) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika, semasa hidup. (Dok. Istimewa)

Penganiayaan yang terjadi  di toilet sekolah pada Jumat (3/5/2024) itu, akhirnya merenggut nyawa Putu. Ia diduga menerima lima kali pukulan di ulu hati hingga terjadi pendarahan.

Selain itu, terdapat luka lecet di mulut diduga karena upaya penyelamatan oleh tersangka Tegar Rafi Sanjaya (21). Namun, usahanya dengan menarik lidah Putu, malah memperparah keadaan hingga akhirnya tewas.

Baca Juga: Deretan Kasus Kekerasan Berujung Kematian di STIP hingga IPDN

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya