Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!

Bogor hingga Sukabumi termasuk wilayah rawan bencana

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  merilis catatan bencana yang terjadi sepanjang tahun 2019 ini. Data tersebut disampaikan saat Peluncuran Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2018 di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (30/12).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan data sepanjang 2019, Pulau Jawa paling sering diterpa bencana alam.

“Bencana paling banyak terjadi di Pulau Jawa, Jawa Tengah 914 kejadian, Jawa Barat 691 kejadian, dan Jawa Timur 612 kejadian,” kata Agus.

1. Bogor hingga Sukabumi wilayah paling sering diterpa bencana

Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!Data bencana sepanjang 2019, Jakarta Timur, Senin (30/12). IDN Times/Irfan Fathurohman

Agus juga merinci Provinsi yang mengalami kejadian bencana terbanyak tahun 2019 adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan Sulawesi Selatan.

Wilayah yang paling sering terjadi bencana meliputi Bogor, Semarang, Magelang, Majalengka, dan Sukabumi.

Agus menyebut bencana paling banyak selain di Pulau Jawa, adalah Aceh.

"Aceh 180 dan Sulawesi Selatan 164," tuturnya.

2. Bencana puting beliung yang paling tinggi di 2019

Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!Data bencana sepanjang 2019, Jakarta Timur, Senin (30/12). IDN Times/Irfan Fathurohman

Dari 3.758 bencana, Agus kemudian merinci bencana alam yang terjadi sepanjang 2019 dan hasilnya bencana puting beliung paling tinggi dibandingkan banjir.

“Tertinggi puting beliung 1.282, kemudian karhutla 744, banjir 734, tanah longsor 685. 99 persen adalah (bencana) hidrometeorologis," ujar dia.

Baca Juga: BNPB Buka Kursus Online Gratis Tentang Siaga Bencana, Daftar di Sini!

3. 475 korban meninggal dunia akibat bencana

Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!Kepala Pusat Data, informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo saat memaparkan data bencana sepanjang 2019, Jakarta Timur, Senin (30/12). IDN Times/Irfan Fathurohman

Agus mengatakan sepanjang tahun 2019 ada 475 korban meninggal dunia akibat bencana. Menurut Agus, jumlah korban menurun karena tak ada bencana geologi besar seperti yang terjadi pada 2018 lalu.

"Korbannya total 475 meninggal dan hilang 108. Total meninggal dan hilang ada 583. Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kalau tidak terjadi gempa besar, maka gempa sedikit. Meski bencana besar, tapi korbannya lebih sedikit karena tahun ini tidak ada bencana geologi seperti gempa, tsunami, dan likuifaksi yang besar," ujar Agus.

4. 29 gempa bumi mengguncang Indonesia sepanjang 2019

Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!Diskusi bencana sepanjang 2019, Jakarta Timur, Senin (30/12). IDN Times/Irfan Fathurohman

Untuk bencana geologi, menurut Agus, setiap bulan sepanjang tahun 2019 terjadi gempa merusak namun tidak terlalu besar. Gempa merusak berskala besar terjadi di Maluku pada bulan November 2019 lalu.

"Ada 29 gempa bumi yang merusak, tapi gak ada yang besar. Yang besar hanya di Maluku, Ternate (magnitudo) 7.1 tanggal 14 November. Ini korban jadi gak terlalu banyak," ungkapnya.

5. Bencana di 2019 naik 10 persen dibandingkan tahun 2018

Kaleidoskop BNPB 2019: Persentase Bencana Naik 10 Persen dari 2018!Dok. BNPB

Lebih lanjut, Agus menuturkan jumlah kejadian bencana di 2019 naik sepuluh persen dibandingkan tahun 2018, namun jumlah korbannya turun 88,1 persen. Menurut Agus, hal itu disebabkan tidak ada bencana yang mengakibatkan dampak cukup parah di tahun 2019.

"Dampak akibat bencana di tahun 2019 menurun jika dibandingkan dengan dampak kejadian bencana di tahun 2018. Hal tersebut dikarenakan di tahun 2018 terjadi bencana gempa bumi di NTB yang mengakibatkan dampak cukup parah," ujar dia.

Baca Juga: BNPB: Sebanyak 62 Bangunan Terdampak Banjir di Wasior Papua Barat

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya