Kenangan Meutya Hafid Terhadap Glenn: He's Beautifully Spirited
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepergian musisi bersuara emas Glenn Fredly tentu menyisakan kepedihan di tengah keluarga, kerabat, hingga penikmat musik Indonesia. Salah satunya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Politisi Partai Golkar ini berbagi cerita tentang pengalamannya bersama Glenn Fredlly semasa hidupnya. Meutya yang merupakan jurnalis senior ini ternyata pernah diwawancara oleh Glenn.
Dalam sebuah program televisi, Meutya terlihat disambut hangat oleh Glenn dan sahabatnya, dr. Tompi. Petikan gitar dan suara duet Glenn dan Tompi berhasil membuat Meutya tersanjung.
“Aku aja pas denger suaranya aduh,” seraya Meutya tersenyum dalam video yang diunggahnya lewat akun instagram @meutya_hafid, Jumat (9/8).
Apa saja yang ditanyakan oleh Glenn ke Meutya ketika itu?
1. Glenn penasaran dengan alasan Meutya terjun ke dunia politik
Seorang Glenn, ternyata ‘kepo’ dengan alasan Meutya yang ‘banting stir’ dari dunia jurnalistik dan menjadi politisi.
“Aku ngikutin banget mba (Meutya), dari jurnalis yang hebat tiba-tiba terjun ke politik, kenapa,” tanya Glenn ke Meutya.
Dunia politik sepi dari anak muda, jadi alasan Meutya. Perempuan kelahiran Bandung 3 Mei 1978 itu akhirnya ikut berpolitik lewat Partai Golkar pada tahun 2010.
“Aku gemes sekali, gak ada anak muda di dunia politik, apalagi perempuan. Dosa banget kayaknya sama aktivis perempuan yang telah berjuang menyuarakan kaum perempuan di DPR. Yaudah aku memutuskan untuk masuk ke politik yang masih sepi anak muda dan perempuan,” ujarnya.
Baca Juga: 14 Momen Haru Artis Bersama Glenn Fredly, Sangat Kehilangan Sosoknya
2. Meutya ungkap pentingnya sekolah politik
Editor’s picks
Tak sampai di situ, Glenn kembali bertanya kali ini tentang pentingnya sekolah politik bagi Meutya. Jurnalis yang pernah disandera oleh tentara Irak itu ternyata sedang giat membuka kelas politik dengan harapan, kaum muda memiliki pemahaman yang matang sebelum terjun ke politik.
“Saya gak percaya kata orang ‘kalau kalian ikut partai ini nanti menang’, kalau gak ada rohnya. Nah, rohnya ditanamkan dalam ilmu politik. Ketika anak muda punya roh politik kalau pun gak menang dapet suara banyak,” turur Meutya.
Masuk politik bukan perkara mudah, kata Meutya. “Albert Einstein aja bilang ‘politik itu lebih sulit dari fisika’. Jadi bayangkan mereka yang ke politik tanpa bekal,” imbuhnya.
Itulah yang membuatnya menilai situasi politik pada 2008-2009 agak menurun karena politisi yang gak paham tentang hak dan kewajibannya di bangku legislasi.
3. Meutya Hafid melepas kepergian musisi Glenn Fredly
Glenn cukup terharu dengan jawaban Meutya. Sambil menutup diskusinya, Glenn berterimakasih dan kembali memetik gitar, membawakan lagu yang ia buat dari rangkuman diskusinya bersama Meutya.
Rupanya, saat itu adalah pertemuan terakhir Meutya dan Glenn dalam satu frame televisi. Kabar duka didengar Meutya pada 8 April 2020. Saat itu menjadi hari yang sendu baginya dan tentu bagi masyarakat Indonesia.
“Satu kehormatan pernah duduk bareng Bung Glenn bahas pentingnya pendidikan politik. Satu wawancara di @narasi.tv memberikan saya kesempatan diskusi with beautifully spirited Bung Glenn,” ujarnya.
“Sebelumnya, biasanya hanya bertemu sekilas dalam kegiatan-kegiatan tentang Papua bersama Almarhum Franky Sahilatua. They both gone to soon. Terima kasih Bung Glenn kepeduliannya tidak hanya pada seni yang membesarkannya tapi pada politik dan pentingnya pendidikan politik. #Ripglenn,” tambahnya.
Cerita tentang Glenn ini nantinya akan dibahas kembali Meutya Hafid di acara AKSI, live instagram by IDN Times, Jumat (10/4) pukul 17.00 WIB. Stay tuned ya, gaes.
Baca Juga: Glenn Fredly, Kisah Kemanusiaan dan Selawat Badar yang Menggema