Perintah Ferdy Sambo ke Bharada E: Kokang Senjatamu!

Bharada E menyelipkan senjatanya di pinggang sebelah kanan

Jakarta, IDN Times - Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J, Ferdy Sambo berangkat ke rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pukul 17.08 WIB dengan niat merampas nyawa Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sambo kemudian turun dari mobil di depan rumah dinas dengan kondisi telah memakai sarung tangan hitam dan memegang senjata api HS Nomor seri H233001 milik Brigadir J.

Senjata itu sempat terjatuh namun Sambo bergegas mengambil dan dimasukkan dalam kantong celana sebelah kanan.

Sambo kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dinas melalui pintu garasi yang diketahui tersangka Ricky Rizal.

Dengan dalam keadaan raut muka marah dan emosi, Sambo kemudian menemui tersangka Kuat Ma’ruf di lantai satu.

“Wat, mana Ricky dan Yosua... panggil!” perintah Sambo ke Kuat dengan nada tinggi.

Disaat yang sama, tersangka Bharada E yang mendengar suara Ferdy Sambo langsung turun ke lantai satu menemui Sambo.

“Kokang senjatamu!” perintah Sambo. Setelah itu, Bharada E mengokang senjatanya dan menyelipkan dipinggang sebelah kanan.

Setelah Sambo memerintahkan Bharada E mengokang senjata, Kuat Ma’ruf dengan sigap menghampiri Ricky Rizal.

“Om... dipanggil bapak sama Yosua,” kata Kuat.

Ricky kemudian menghampiri Brigadir J yang sedang berada di halaman samping rumah dan memberitahu kepadanya bahwa dirinya dipanggil oleh Sambo.

Brigadir J tanpa sedikitpun merasa curiga berjalan masuk ke dalam rumah melewati garasi dan pintu dapur menuju ruang tengah dekat meja makan diikuti dan diawasi terus oleh Ricky dan Kuat.

Kuat saat itu membawa pisau di dalam tas selempangnya untuk berjaga-jaga apabila terjadi perlawanan dari Brigadir J.

Sesampainya di ruangan tengah dekat meja makan, Brigadir J bertemu dan berhadapan dengan Sambo.

“Sambo langsung memegang leher bagian belakang korban Nofriansyah
lalu mendorong ke depan sehingga posisi Nofriansyah tepat berada di depan tangga dengan posisi berhadapan dengan Sambo dan Richard,” kata Jaksa.

Sedangkan posisi Kuat berada di belakang Sambo dan Ricky dalam posisi bersiaga untuk melakukan pengamanan bila Nofriansyah melakukan perlawanan.

“Sedangkan Putri berada di dalam kamar utama dengan jarak kurang lebih 3
meter dari posisi korban Nofriansyah,” kata Jaksa.

“Jongkok kamu!” kata Sambo, lalu Brigadir J sambil mengangkat kedua tangannya menghadap ke depan sejajar dengan dada sempat mundur sedikit sebagai tanda penyerahan diri dan berkata "Ada apa ini?”

Sambo yang sudah mengetahui jika menembak dapat merampas nyawa, berteriak dengan suara keras kepada Bharada E.

“Woyy…. kau tembak! kau tembak cepaaat!! Cepat woy kau tembak!!!”

Baca Juga: Bharada E Pegang Senjata Berisi 15 Peluru untuk Tembak Brigadir J

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya