SBY: Prinsip Politik The Winner Takes All Tak Cocok di Bangsa Majemuk

Demokrasi tidak harus selalu dengan one person, one vote

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato kontemplasi di kediamannya, Senin (9/9), berharap politik Indonesia harus menjadi politik yang baik. Presiden ke-6 RI itu mengatakan demokrasi tak harus selalu diwarnai dan diselesaikan dengan 'one person, one vote'. 

"Politik kita harus makin guyub, makin inklusif, dan makin teduh. Kompromi dan konsensus yang adil dan membangun bukanlah jalan dan cara yang buruk," kata SBY di Cikeas, Bogor.

Semangat seperti kompromi dan konsensus yang adil dan membangun tersebut, kata SBY, bisa menjadi alternatif dalam berdemokrasi. Prinsip 'the winner takes all' yang ekstrem, dinilainya, sering kali tidak cocok dengan semangat kekeluargaan dan keterwakilan bagi masyarakat dan bangsa yang majemuk.

"Nilai-nilai dan perilaku kehidupan seperti itulah yang menurut pandangan dan pendapat saya mesti dibangun dan dimekarkan di negeri ini. Jika sungguh kita lakukan, insyaallah, kita akan benar-benar bisa menghadirkan masyarakat yang baik, ekonomi yang baik, dan politik yang baik.”

Dengan demikian, kata SBY, semua cita-cita besar founding fathers Indonesia untuk membangun bangsa dan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai.

Baca Juga: Pidato Kontemplasi, SBY Ajak Rakyat Dukung Pemerintahan Jokowi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya