Terungkap! Brigadir J Tidak Gendong Putri Candrawathi di Magelang

Jakarta, IDN Times - Asisten rumah tangga (ART) terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J Ferdy Sambo, Susi, akhirnya mengakui kebohongannya di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang menyebut Brigadir J menggendong Putri Candrawathi saat di Magelang.

Awalnya, hakim anggota, Morgan Simanjuntak, meminta Susi cerita peristiwa Magelang pada 4 Juli 2022.

“Malam saya di dapur beres-beres, ibu turun istirahat di depan TV sofa. Abis itu ibu minta tolong untuk manasin wedang. Saya manasin, terus nanyain Om Kuat. ‘Bi om Kuat mana?’ Saya jawab, 'siap bu, ada'. Saya manggil Om Kuat, Om Kuat masuk saya kembali ke dapur. Om Kuat duduk di lantai dekat ibu,” kata Susi di persidangan, Senin (31/10/2022).

“Saya beres-beres di dapur, gak lama Om Yosua ke luar ke arah kamar ART masuk ke arah ibu, untuk mengangkut ibu untuk dipindahin ibu ke atas, terus belum sempat ngangkat,” sambungnya.

Hakim kemudian memotong cerita Susi, sebab cerita dia di persidangan dengan BAP berbeda.

“Belum sempat ngangkat? Coba ceritakan yang berurutan,” kata Hakim.

“Belum sempat diangkat atau sudah sempat diangkat? Di BAP ini kamu bilang, jam 22.00 WIB Ibu Putri Candrawathi, Richard, Kuat, Yosua sedang berkumpul di ruang keluarga?” kata Hakim.

“Jadi mana yang benar yang di BAP atau sekarang ini?” tanya Hakim.

“Yang sekarang ini,” jawab Susi.

Kemudian, hakim membacakan keterangan Susi di BAP. Saat itu, Susi melihat Brigadir J mengangkat Putri Candrawathi.

“Kuat dan Richard serta saya kaget dan kemudian Richard berkata ‘jangan gitu lah bang itu kan Ibu, bukan orang lain’. Lalu setelah itu, saya maksudnya kamu melihat Ibu PC diturunkan oleh Nofriansyah itulah keteranganmu,” kata Hakim.

“Kenapa kamu bilang di BAP penyidik bahwa Yosua sudah mengangkat Ibu PC? Yang benar yang mana?” sambung Hakim.

“Belum, ini di BAP itu belum inget pasti apa yang sebenarnya,” kata Susi.

Baca Juga: Hakim Cecar ART Ferdy Sambo: Kalau Ceritanya Settingan Seperti Ini!