Analisis BMKG Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Terjadi luka-luka dan kerusakan bangunan

Jakarta IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis analisis gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2025). 

Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menyebut guncangan merupakan jenis intraslab dan akibat dari penunjaman.

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” kata Wafid dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2024).

Baca Juga: Empat Warga Luka dan 27 Rumah Rusak akibat Gempa Garut

1. Pusat gempa bumi terletak di kedalaman menengah dalam laut

Analisis BMKG Gempa M 6,2 di Kabupaten GarutDampak gempa di Kabupaten Garut (Dok. BPBD Sumedang)

Menurut Badan Geologi wilayah pesisir Jawa Barat selatan adalah dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan gelombong hingga terjal pada bagian utara.

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah, sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat,” sebut Wafid.

Wilayah tersebut merupakan susunan dari endapan kuarter aluvial pantai, aluvial sungai, dan batuan rombakan gunung api muda, yaitu breksi gunung api, lava, dan tuff serta batuan tua tersier, yakni sedimen dan batuan rombakan gunung api.

2. Gempa bumi magnutido 6,2 di Kabupaten Garut berada di kedalaman 70 kilometer

Analisis BMKG Gempa M 6,2 di Kabupaten GarutSejumlah bangunan di Kabupaten Sumedang tampak rusak akibat gempa berkekuatan M6,2 di Kabupaten Garut, pada Sabtu (27/4) malam. Tim rekasi cepat segera melakukan penanganan darurat dan kaji cepat sejak dini. (Dok. BPBD Kabupaten Sumedang)

Gempa yang terjadi pada pukul 23.29 WIB bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Samudera Hindia berpusat di 8,42 derajat lintang selatan, 107,26 derajat bujur timur atau 151,7 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, Jawa Barat, di kedalaman 70 kilometer.

The United States Geological Survey (USGS) yang merupakan lembaga analisis gempa Amerika Serikat, mencatat lokasi pusat gempa berada pada koordinat 107,272 derajat bujur timur dan 8,110 derajat lintang selatan, dengan guncangan magnitudo 6,1 di kedalaman 68,3 kilometer. 

Adapun, data dari lembaga geologi Jerman yakni Geo Forschungs Zentrum melaporkan pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,41 derajat bujur timur dan 7,88 derajat lintang selatan, dengan guncangan magnitudo 6,1 di kedalaman 67 kilometer. 

Baca Juga: Empat Warga Luka dan 27 Rumah Rusak akibat Gempa Garut

3. Gempa mengakibatkan korban luka-luka dan kerusakan bangunan

Analisis BMKG Gempa M 6,2 di Kabupaten GarutSejumlah bangunan di Kabupaten Sumedang tampak rusak akibat gempa berkekuatan M6,2 di Kabupaten Garut, pada Sabtu (27/4) malam. Tim rekasi cepat segera melakukan penanganan darurat dan kaji cepat sejak dini. (BPBD Kabupaten Sumedang)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sementara ini bencana gempa bumi menyebabkan korban luka-luka dan kerusakan bangun di wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung Barat, Ciamis, Bandung, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, dan Kota Tasikmalaya. 

Selain itu, Wafid menyampaikan, gempa bumi di Garut tidak menyebabkan tsunami walaupun berpusat di laut, karena tidak terjadi deformasi dasar laut. Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat menghindari bangunan rapuh atau retak saat terjadi bencana gempa bumi.  

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya