Martin B. Hartono, Penguasa Sektor Bisnis Digital Indonesia

Putra mahkota Grup Djarum yang merintis jalan sukses sendiri

IDN Times akan menggelar Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini akan dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millenial.

Jakarta, IDN Times -  Di pembahasan profil pembicara kami kali ini, adalah sosok pengusaha muda dengan kerajaan bisnis digital yang kini ia miliki. Ia adalah Martin B. Hartono, putra kedua dari orang terkaya nomor satu di Indonesia, Robert Budi Hartono.

1. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya

Martin B. Hartono, Penguasa Sektor Bisnis Digital Indonesiaforbes.com

Lahir dari keluarga yang memiliki imperium bisnis menggurita dan seorang ayah yang juga orang terkaya nomor satu di Nusantara, Martin Hartono kini tengah coba merintis apa yang juga dilakukan oleh sang ayah bersama Djarum. Tapi, sebagai generasi ketiga dari keluarga taipan bisnis Djarum, Martin punya cara pandang berbeda dibanding sang ayah.

Jika sang ayah berbisnis di komiditi riil, Martin yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat ini melihat internet sebagai jalan ia merintis kejayaan bisnis yang sukses dilakukan sang ayah.

2. Berbekal pendidikan mumpuni di Negeri Paman Sam

Martin B. Hartono, Penguasa Sektor Bisnis Digital Indonesiagdpventure.com

Sudah sejak usia muda, Martin terbiasa tinggal di luar negeri. Pun dalam urusan menempuh pendidikan, ia juga menempuhnya di Amerika Serikat. Lulus dari San Diego Mesa College pada 1994, ia melanjutkan pendidikan tinggi di University of California. Mengambil jurusan ekonomi seperti anjuran sang ayah, ia lulus cepat pada tahun 1996.

Melengkapi ilmu ekonomi yang sudah didapatnya, pada tahun yang sama, ia langsung melanjutkan pendidikan di Claremont Graduate University – Peter F. Drucker and Masatoshi Ito Graduate School of Management, untuk mendalami jurusan pemasaran dan strategi. Pada tahun 1998, ia resmi lulus dan langsung dipanggil sang ayah untuk pulang kembali ke Tanah Air.

3. Sempat berkarier dan menimba pengalaman di Djarum

Martin B. Hartono, Penguasa Sektor Bisnis Digital Indonesiaforbes.com

Awal kariernya selepas lulus kuliah adalah bekerja sebagai Business Technology Director di PT. Djarum. Berbekal ketertarikannya di bidang teknologi dan dunia digital, Martin muda ternyata mumpuni kala bekerja di sektor ini. Hal itu yang kemudian membawanya ke jalur pribadi yang dirintisnya untuk menapaki langkah kesuksesan melalui caranya sendiri: dunia ekonomi digital.

4. Mendirikan GDP Venture

Martin B. Hartono, Penguasa Sektor Bisnis Digital Indonesiaforbes.com

Sepuluh tahun mengabdi di perusahaan sang ayah, Martin kemudian melebarkan sayap bisnis Djarum dengan memulai bisnisnya sendiri yang diberi nama PT. Sarana Menara Nusantara. Bisnis ini adalah tentang pendirian tower jaringan. Didirikan pada 2008, perusahaan ini cukup lancar berjalan di bawah komando Martin sebagai CEO.

Tak puas dengan satu lini bisnis, Martin kemudian mendirikan PT. Global Digital Prima (GDP) Venture. Sederhananya, ini adalah bisnis yang berkaitan dengan pendanaan dan investasi start up atau bisnis daring. Didirikan pada 2010, salah satu milestone penting Martin bersama GDP Venture adalah mendirikan Blibli.com yang kini jadi salah satu situs e-commerce terbaik di Indonesia.

Tak hanya itu, kini GDP Venture juga membawahi beberapa startup seperti Mindtalk, LintasME, Crazymarket, dan DailySocial.net. Selain itu, di bawah kendalinya, GDP Venture juga sukses meminang megaforum, Kaskus, dan menjadikan Martin dan perusahaannya sebagai investor utama. Keberhasilannya meminang Kaskus dan mengalahkan tawaran dari Google adalah salah satu catatan penting dari kesuksesan bisnis Martin bersama GDP Venture di sektor ekonomi digital.

Dalam IMS 2019, IDN Times akan meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019.  Survei ini dikerjakan bersama oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center. Melalui survei yang melibatkan 1.400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Simak hasilnya di IMS 2019 dan ikuti perkembangannya di situs kami, ya.

Tiket terbatas! Buruan kunjungi situs ims.idntimes.com untuk mendapatkan tiketnya, guys!

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya