Gaza Palestina (twitter.com/Al Jazeera English)
Akibat serangan ini, para pendeta membatalkan perayaan Natal di Bethlehem, kota di wilayah pendudukan Tepi Barat yang menurut tradisi Kristen adalah tempat Yesus dilahirkan di sebuah kandang 2.000 tahun lalu.
"Malam ini, hati kita berada di Betlehem, di mana Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan senjata, yang bahkan hingga saat ini, menghalangi dia menemukan ruang di dunia," kata Paus Fransiskus, saat memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Roma.
Selain itu, umat Kristiani Palestina memperingati Natal dengan penerangan lilin di Betlehem, sambil menyanyikan puji-pujian dan doa untuk perdamaian di Gaza, bukan dengan perayaan seperti biasanya.
Tidak ada pohon besar yang menjadi pusat perayaan Natal di Betlehem. Patung-patung Natal di gereja-gereja ditempatkan di tengah puing-puing dan kawat berduri, sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza.