Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. (www.instagram.com/@prasetyo_hadi28)
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. (www.instagram.com/@prasetyo_hadi28)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sekretariat Negara, Prasetyo Hadi, memastikan retreat kepala daerah terpilih tetap bakal digelar di Akademi Militer (Akmil). Ia juga menyebut biaya retreat diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan lagi menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto. Padahal, pemerintahan Prabowo sedang melakukan efisiensi besar-besaran. 

"Gak dong, (anggaran retreat) dari pemerintah," ujar Prasetyo di Jakarta, Sabtu (1/2/2025). 

Alasan retreat tetap dilakukan di tengah efisiensi anggaran, kata Prasetyo, lantaran kegiatan retreat kepala daerah itu penting digelar.

"Kan begini, kegiatan itu (retreat) kan tetap penting. Memang diperlukan. Bukan berarti efisiensi kemudian tidak dilaksanakan, gak begitu juga," tutur dia. 

Prasetyo menyebut kegiatan retreat kepala daerah terpilih penting untuk menyelaraskan antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Saat ditanyakan alasan retreat menteri dan wamen terpilih menggunakan dana pribadi Prabowo, ia beralasan hal tersebut lantaran masih awal-awal pembentukan pemerintahan. 

1. Istana pastikan anggaran untuk retreat kepala daerah terpilih sudah tersedia

Ilustrasi kepala daerah terpilih Pilkada 2024. (Dok. IDN Times).

Prasetyo memastikan anggaran untuk retreat kepala daerah terpilih sudah tersedia. "Ada, ada (anggarannya)," kata menteri dari Partai Gerindra itu. 

Sementara, ketika ditanyakan nominal anggaran untuk retreat kepala daerah terpilih, ia meminta publik menanyakan kepada Menteri Dalam Negeri.

"Belum tahu (berapa anggaran yang dibutuhkan). Tanyakan ke Pak Mendagri," tutur Prasetyo. 

2. Wamendagri berharap retreat kepala daerah terpilih dilakukan sebelum Ramadan

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. (IDN Times/Gregorius Aryo Damar)

Sementara, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, mengatakan pemerintah masih membahas terkait teknis retreat kepala daerah di Akmil Magelang. Dia berharap jadwal pelantikan kepala daerah segera diketahui.

"Ya, artinya tentu semakin cepat pelantikan itu diselenggarakan, maka semakin cepat keluar pembekalannya di Magelang," ujar Bima di Gedung Krida Bakti, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025. 

Bima berharap, retreat kepala daerah bisa digelar sebelum Ramadan 1446 H/2025 M. "Ya, kita tentu berharap pembekalan ini bisa dilakukan sebelum Ramadan. Sebelum Ramadan," tutur dia. 

3. Retreat di Magelang bakal dibagi menjadi tiga gelombang

Wamendagri Bima Arya menemui PJ Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Balai Kota, Senin (20/1/2025) . (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Bima mengatakan retreat kepala daerah bakal dibagi menjadi tiga gelombang. Pertama, untuk kepala daerah yang tidak ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Kedua, untuk kepala daerah yang gugatannya ditolak MK, dan gelombang ketiga untuk kepala daerah yang memang diperintahkan MK untuk Pikada ulang.

"Tapi semuanya pasti ada pembekalan," ujar Bima di Istana Kepresidenan pada 22 Januari 2025. 

Ketika ditanyakan soal rencana kepala daerah bakal memakai seragam Komcad dan diterapkan konsep semi militer, Bima mengatakan, hal itu secara teknis sedang dirumuskan dengan Lemhanas. Sedangkan isi subtansi retreat akan disepakati kementerian terkait.

"Jadi jangan sampai masing-masing kementerian berbeda beda. Karena ada hal hal harus ditinjau, seperti mandatory spending, kemudian isu renumerasi, ini ada waktu untuk menyamakan persepsi kemudian mengevaluasi dulu kebijakan dari pusatnya," katanya. 

Editorial Team