Keluhan Korban Lombok: Bantuan Belum Sampai ke Dusun Kami  

Distribusi bantuan ke warga masih menjadi kendala

Mataram, IDN Times - Distribusi bantuan dan logistik menjadi salah satu keluhan warga yang menjadi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Warga menilai, bantuan logistik masih tertahan di pemerintahan desa. 

"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bantuan itu ada masuk ke desa, disaksikan juga sama Pak Bupati Lombok Barat, itu dua pekan yang lalu, sejak gempa 7 SR," Bahrain Arhap Hidayat, mantan Kepala Dusun Apit Aiq, Desa Batulayar Timur, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/8). 

1. Bantuan logistik belum kunjung datang

Keluhan Korban Lombok: Bantuan Belum Sampai ke Dusun Kami  ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Bahrain mengungkap kepada Antara, bantuan tersebut belum juga tiba ke tangan warga. Dia merasa khawatir dengan nasib anak istri serta seratus lebih keluarga yang tersebar di dusunnya.

Apalagi, imbuhnya, dusunnya sekarang memasuki musim paceklik. Di sisi lain, sebagian besar mata pencarian sampingan warga setempat yang sebagian besar bekerja sebagai buruh bangunan. 

"Kalau sudah begini, dimana mau dapat penghasilan," kata dia di rumahnya yang terletak di  yang terletak di lereng perbukitan dekat kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

2. Warga: bantuan itu ada, tapi tidak disalurkan dengan merata

Keluhan Korban Lombok: Bantuan Belum Sampai ke Dusun Kami  IDN Times/Sukma Shakti

Keluhan senada disampaikan warga lainnya, Nursa`ad. "Sebenarnya bantuan itu ada, tapi yang kita terima cuma tiga mi instan dan dua gelas beras, itu pun dapat dua pekan yang lalu," kata Nursa`ad yang membuka penginapan gratis bagi para pendaki di Kaki Gunung Rinjani, jalur Senaru, Kabupaten Lombok Utara.  

Senada, Ketua Yayasan Anak Pantai yang ada di Dusun Pelabuhan Pandan Tengah, Desa Pelabuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur bernama Munawir Haris juga mengaku kecewa.

Dia mempertanyakan mengapa bantuan belum sampai ke desanya yang di pesisir pantai Timur Laut Pulau Lombok. Padahal, akses menuju ke sana tidak sulit. Kawasan yang berada dekat dengan episentrum gempa dahsyat pada Minggu (19/8) itu terdapat di antara jalur utama provinsi.
 

3. Warga merasa kehilangan induk

Baca Juga: Usai Sertijab, Mensos Agus Langsung Tinjau Penanganan Gempa Lombok

Keluhan Korban Lombok: Bantuan Belum Sampai ke Dusun Kami  BNPB

Dari hasil pengamatan tim  Munawir di lapangan, warga di dusunnya maupun desa tetangga belum juga merasakan adanya peran pemerintah sejak gempa pertama yang terjadi pada akhir Juli lalu. 

"Kita ini seperti anak ayam kehilangan induk, kemana pemerintah? Ini bukan maksud mendiskreditkan pemerintah, tapi memang begitu kondisinya di lapangan," kata Haris. 

Karena itu, warga menyarankan agar pemerintah kembali memantau bantuan yang telah disalurkan ke desa. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan mengandalkan peran dan fungsi tiga pilar, kades, babinsa maupun bhabinkamtibmas dinilai warga belum maksimal untuk mengawasi penyalurannya. 

"Apalagi sekarang musim dingin, terpal dan selimut, harga mahal dan sulit kita dapat. Jadi harus benar-benar dimonitor, jangan asal lepas-lepas saja," kata Rozikin, korban gempa asal Dusun Ceking, Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. 

Rozikin mendedikasikan dirinya ikut bergabung dalam tim relawan desa. Menurutnya, sejumlah warga masih belum menerima bantuan setelah gempa akhir Juli 2018 yang meluluhlantahkan daerahnya  "Apalagi pascagempa Minggu (19/8) kemarin, semakin banyak yang roboh. Belum ada bantuan, parah," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp4 Triliun Lebih untuk Lombok

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya