Kemenag: Jemaah Haji Jangan Panik Saat Ada Badai

Apa yang perlu dilakukan jemaah saat badai debu melanda?

Mekkah, IDN Times - Badai disertai debu sempat menghantam Arab Saudi, Minggu (19/8). Jemaah haji, khususnya dari Indonesia, diimbau tidak panik. 

Lalu, apa yang perlu dilakukan jemaah?

1. Jangan panik, tetap berada di dalam tenda

Kemenag: Jemaah Haji Jangan Panik Saat Ada BadaiUnsplash.com/ Izuddin Helmi Adnan

Kementerian Agama mengimbau jemaah haji Indonesia untuk tetap berada di dalam tenda jika ada badai di sekitar mereka, sebagaimana terjadi di tenda jemaah di Arafah, Arab Saudi.

"Jika badai debu di Arafah: jemaah jangan panik, tetap di tenda, kenakan masker dan ikuti arahan petugas haji," demikian bunyi siaran pesan singkat (broadcast SMS) dari kanal resmi Kemenag--yang diterima Senin, seperti dikutip dari situs Antara.

Imbauan itu juga mengajak jemaah haji Indonesia berdoa demi keselamatan bersama. Cuaca kurang bersahabat melanda Tanah Suci sebagaimana pernyataan Badan Cuaca Arab Saudi.

Angin ribut dan hujan sempat menerpa tenda-tenda jemaah calon haji Indonesia di Arafah pada Minggu (20/8) malam waktu setempat.

2. Cuaca buruk melanda

Kemenag: Jemaah Haji Jangan Panik Saat Ada BadaiANTARA FOTO/Zohra Bensemra

Cuaca buruk itu melanda banyak tempat seperti Masjidil Haram, Mina dan Arafah yang menjadi tempat utama jemaah dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan rukun, wajib dan sunah haji.

Saat badai menerpa tenda jemaah Indonesia, beberapa dari mereka memilih berada di dalam tenda, sementara lainnya keluar tenda untuk mencari tempat aman.

Baca Juga: Badan Meteorologi Arab Saudi Umumkan Kemungkinan Banjir di Mekkah

3. Tidak ada korban akibat badai debu

Kemenag: Jemaah Haji Jangan Panik Saat Ada BadaiMenag Lukman Hakim Saifuddin bersama jemaah haji 2018 (Kemenag.go.id)

Tidak ada korban jiwa akibat cuaca tidak menentu tersebut. Kegiatan beribadah tidak terganggu dan berjalan lancar sebagaimana mestinya kecuali saat badai berlangsung selama sekitar satu jam di Arafah pada Minggu malam.

Amalan ibadah haji saat ini adalah wukuf di Arafah dan kegiatan itu berjalan aman serta kondusif. Setelah itu, saat matahari tenggelam pada Senin sore waktu setempat, jemaah haji akan bergerak ke Muzdalifah untuk menginap sebentar (mabit) sampai tengah malam.

Di Muzdalifah jemaah akan mengambil batu untuk amalan lempar batu (jumrah) di Mina.

Usai amalan haji di Muzdalifah itu, jemaah akan bergerak menuju Mina untuk mabit dan melakukan jumrah pada Selasa (21/8) usai Shalat Dzuhur.

Kemenag berulang kali mengeluarkan imbauan agar jemaah tidak melakukan lempar jumrah pada 10 Dzulhijah atau Selasa (21/8) pagi (dhuha). Alasannya, lebih pada faktor keselamatan lantaran dapat fatal berdesakan di tengah lautan jemaah sedunia yang mengejar waktu utama untuk jumrah saat dhuha.

Baca Juga: Gara-Gara Badai Pasir di Saudi, Kain Kiswah Ka'bah Tersingkap 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya