Jakarta, IDN Times - Komisaris Jenderal Pol. Condro Kirono resmi mengisi jabatan baru sebagai komisaris baru PT Pertamina. Condro menggantikan Gatot Trihargo yang digeser menjadi wakil direktur utama Perum Bulog.
Lantas, bagaimana sepak terjak Condro Kirono di Korps Bhayangkara? Berikut ulasan selengkapnya yang dirangkum IDN Times.
Condro merupakan lulusan Angkatan Kepolisian (Akpol) tahun 1984. Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah 57 tahun silam ini, berpengalaman dalam bidang lalu lintas (Lantas).
Dia pernah menempati beberapa jabatan, di antaranya Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Utara pada 2003, Dirlantas Polda Kalimantan Selatan pada 2006, Dirlantas Polda Jawa Timur 2007, Dirlantas Polda Metro Jaya 2008, dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri pada 2014.
Condro juga pernah menempati beberapa jabatan strategis lainnya. Di antaranya, Kapolresta Tegal Polda Jateng pada 2002, Kapoltabes Yogyakarta Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2004, Karobinops Sops Polri 2010, Kapolda Riau 2013, Kapolda Jawa Tengah pada 2016, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarkam) Polri di 2019.
Pada 19 November 2019, Condro dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri. Condro sendiri akan memasuki masa pensiun pada 12 Desember 2019.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono mengatakan, bangga atas terpilihnya Condro sebagai komisaris Pertamina.
"Beliau sudah memasuki usia pensiun atau purna, namun masih banyak dipercaya oleh negara. Jadi, pihak Kepolisian juga bangga. Karena kita masih Bhayangkara, yang dipilih oleh negara untuk membantu negara ini," jelas Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga, membeberkan alasan Erick Thohir merekrut Condro Kirono, yakni untuk memperkuat fungsi pengawasan di Pertamina.
"Seperti kata Pak Erick Thohir, komisaris akan diperkuat, itu inti pertama ya. Kemudian komisaris itu punya fungsi untuk melakukan pengawasan. Jadi masuknya Pak Ahok, masuknya Pak Condro juga bagian dari sana gitu, dengan kemampuan beliau sudah pasti arahnya ke sana," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11) pagi.
Arya melanjutkan, rekam jejak Condro sebagai polisi dinilai dapat memberi kemampuan pengawasan yang baik.
"Kita tahu teman-teman di kepolisian ada kemampuan pengawasan sangat baik dan tahu bagaimana buat planning Pertamina ke depan lebih bersih," tuturnya.
Dengan hadirnya Condro, Pertamina diharapkan bisa mengurangi kerugian dan kebocoran sehingga keuangan perseroan jauh lebih baik.
"Apapun yang fraud itu concern-nya kita supaya bisa kurangi kerugian atau hal-hal yang membocorkan Pertamina," tuturnya.
Pertamina resmi merombak jajaran direksi dan komisaris perseroan. Selain Condro, Pertamina mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di kursi komisaris utama.
Tidak hanya Ahok, Wakil Menteri I Budi Gunadi Sadikin juga diangkat menjadi wakil komisaris utama, dan mantan direktur utama Telkomsel Emma Sri Martini menjadi Drektur Keuangan Pertamina, menggantikan Pahala Mansury.