Jadi Tempat Rujukan, RS Brimob Sudah Tangani 2 Pasien Virus Corona

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien positif virus corona atau COVID-19. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.
"Sudah jalan (beroperasi) dan saat ini sudah ada pasien," katanya kepada IDN Times, Rabu (25/3) malam.
1. Sebelumnya, ada tujuh pasien yang mendaftar ke RS Brimob

Agus menjelaskan, selama 14 hari ke depan RS Brimob tidak menerima pasien lain selain pasien yang terpapar virus corona. Kini, pihaknya sudah menangani dua pasien.
"Sebelumnya tujuh (pasien) dan lima orang sudah kembali untuk isolasi di rumah. Sisanya, satu positif dan satu lagi PDP (pasien dalam pengawasan)," ungkap Agus.
2. Polri bentuk Satgas di RS Brimob

Agus menuturkan, pihaknya membentuk satuan tugas (Satgas) di RS Brimob. "Di mana di ring dalam, hanya diisi dokter, perawat dan cleaning service sebanyak 180 personel."
Agus mengatakan, untuk ring 1 akan diisi personel Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) dari pasukan gegana. Kemudian ring 2, diisi anggota provos. Mereka bertugas untuk menjaga keluarga pasien tidak mendekat ke rumah sakit. Petugas kesehatan juga dilarang keluar dari area RS.
"Untuk Provos Satlat (satuan latihan) tidak dilibatkan dalam pengamanan di 14 hari pertama. Tapi, dilibatkan apabila ada perpanjangan (waktu) lagi," ujarnya.
3. PDP ditempatkan di rutan bekas teroris

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), RS Brimob telah menyiapkan ruang isolasi. Selain itu, mulai hari ini, koperasi minimarket, warung, dan ATM yang berada di area rumah sakit ditutup untuk umum.
"(PDP) diisolasi di ruang isolasi mandiri disiapkan di rutan brimob bekas teroris," ungkapnya.
RS Brimob Polri memiliki kapasitas 150 tempat tidur untuk menampung pasien positif COVID-19. Selain RS Brimob, Polri menyiapkan tower khusus di RS Said Soekanto, Jakarta Timur. Tower khusus itu bisa menampung 50 pasien positif COVID-19.
4. Pasien positif virus corona jadi 790 Orang, tersebar di 24 Provinsi

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Birus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan bahwa jumlah pasien positif virus corona di Indonesia telah berjumlah 790 kasus per Rabu (25/3). Angka tersebut naik dari data sebelumnya yaitu 685 kasus.
“Ada penambahan kasus positif sebanyak 105 kasus semula yang dari 685 sehingga total 790 kasus,” kata Yuri saat konferensi pers sebagaimana dikutip dari siaran langsung tim TVRI, Rabu (25/3).
Total penyebaran virus corona tersebut terdapat di 24 Provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang terbanyak kasus virus corona yaitu sebanyak 463 kasus. Lalu, peringkat kedua diduduki oleh Jawa Barat 73 kasus dan dilanjutkan oleh Banten 67 kasus.
Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 24 Provinsi di Indonesia :
1. Bali 9 kasus
2. Banten 67 kasus
3. Yogyakarta 17 kasus
4. DKI Jakarta 463 kasus
5. Jambi 1 orang
6. Jawa Barat 73 kasus
7. Jawa Tengah 38 kasus
8. Jawa Timur 51 kasus
9. Kalimantan Barat 3 kasus
10. Kalimantan Timur 11 kasus
11. Kalimantan Tengah 3 kasus
12. Kalimantan Selatan 2 kasus
13. Kepulauan Riau 5 kasus
14. Nusa Tenggara Barat 2 kasus
15. Sumatera Selatan 1 kasus
16. Sulawesi Utara 2 kasus
17. Sumatera Utara 7 kasus
18. Sulawesi Tenggara 3 kasus
19. Sulawesi Selatan 13 kasus
20. Lampung 1 kasus
21. Riau 1 kasus
22. Maluku Utara 1 kasus
23. Maluku 1 kasus
24. Papua 3 kasus
25. Dalam proses verivikasi di lapangan 12 kasus