Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyinggung soal adanya upaya intimidasi agar partai dengan lambang banteng hitam dan moncong putih itu tidak memecat Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo dan keluarga sebagai kader. Pemecatan terhadap Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution disampaikan ke ruang publik.
"Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan, sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan masa jabatan saja, maka Ibu Mega kokoh berdiri untuk menjaga konstitusi dan demokrasi," ujar Hasto dalam video yang sudah direkam sebelumnya, dikutip Kamis (26/12/2024).
Itu merupakan pernyataan pertama Hasto usai ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terhadap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan. Hasto diduga penyidik Komisi Antirasuah ikut memberikan uang suap terhadap Wahyu agar mengganti anggota DPR Riezky Aprilia dengan Harun Masiku.
Dalam video itu, Hasto memang tidak menyebut secara langsung nama Jokowi sebagai pihak yang melakukan intimidasi. Tetapi sosok yang dirujuk sebagai pihak yang ingin menambah masa kekuasaan hingga tiga periode jelas adalah Jokowi. Hal itu pernah disampaikan politikus PDIP yang juga mantan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional, Andi Widjajanto.