Jadi Tersangka Jual Narkoba, Imron Berpisah dengan Istri di Malam Pertama Mereka

Imron mengaku hasil penjualan sabu itu untuk biaya nikah. Dengan acara sederhana dan dihadiri kedua keluarga mempelai, pernikahan di kantor polisi ini, berlangsung lancar dan sukses. Di hadapan pejabat KUA Medan Perjuangan, Imron menyerahkan uang tunai 100 ribu rupiah sebagai mahar. Usai ijab kabul Imron langsung menyalami kedua orangtuanya dan keluarga istrinya. Hal yang sama dilakukan Imron kepada Kapolrestabes Medan.

Usai ijab kabul, wajah kedua mempelai berubah-ubah. Terkadang sumringah, kadang tersipu. Namun, sesekali keduanya menghapus linangan air mata. Supinah tak mau berkomentar saat ditanyai mengenai perasaannya setelah menikah. Sementara Imron hanya menjawab singkat.

Dia menjawab bahagia tapi perasaannya campur aduk. Ada bahagia, terharu dan sedih. Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, ikut merasakan hari kebahagiaan itu. Dia mendoakan kedua bisa hidup rukun dan membangun keluarga Sakinah.

Namun ini juga bisa menjadi pelajaran bagi mereka berdua. Diharapkan kedepannya nanti Imron tidak mengulangi perbuatannya dan keluarganya menjadi keluarga sejahtera, sakinah, mawaddah, warahmah.

Usai menjalani akad nikah, Imron harus kembali mendekam di balik jeruji sel milik Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan. Begitu juga, sang istri bersama keluarga meninggalkan Markas Polrestabes Medan untuk kembali ke rumah.