IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Untuk jalur arteri non tol, Hermansyah mengatakan, ada beberapa titik macet. Khususnya, akibat adanya pasar tumpah yang acap kali terjadi pada arus mudik.
“Tapi untuk mengantisipasi, sudah ditempatkan anggota Lalu Lintas dan polres berseragam. Selain itu digunakan pula peralatan tolo-tolo untuk batasi pedagang yang menggunakan bahu jalan, dan parkir yang mengganggu lalin. Ini upaya untuk memperlancar lalu lintas di dua jalur yang ada,” katanya.
Sedangkan untuk kawasan Merak, Hermansyah menuturkan, melalui kerja sama dengan ASDP, titik pertemuan yang krusial telah dikelola. Dengan demikian, pusat kemacetan yang parah di persimpangan di depan kantor KSKP, pintu masuk pelabuhan, rel KA, dan putaran tidak lagi terjadi.
“Beberapa tahun yang lalu, macet karena sepeda motor masuk lewat situ. Itulah sebabnya, kami mencari cara supaya roda dua tidak ketemu bis dan truk. Yakni, sepeda motor tidak masuk loket biasa, tapi belok ke terminal TTM dan ke Dermaga 6,” ujarnya.
Lebih dari itu, Hermansyah mengungkapkan, tahun lalu pemusatan kendaraan roda dua ke Dermaga 6 tidak efektif karena masa tunggu lama sekali. Hal itu menimbulkan emosi pengendara roda dua.
“Tapi tahun ini jauh lebih pendek. Mereka tidak menunggu terlalu panjang, paling lama 1 jam, karena Polri berkoordinasi dengan ASDP dan memberlakukan strategi baru, yakni setelah dikumpulkan, pengendara motor disekat di Dermaga 6, kemudian dibagi ke dermaga-dermaga yang ada," jelasnya.
Baca juga: Dua Petugas Tol Cipali Tewas Ditabrak Pemudik