Jakarta Provinsi Kedua Paling Tidak Toleran, Begini Reaksi Anies

Dalam 12 menit sesi wawancara dengan wartawan, sekitar lima menit pertama Anies hanya membahas acara tersebut. Selebihnya seputar polemik pembangunan hotel berbintang di dalam Taman Ismail Marzuki (TIM) yang diprotes sejumlah pihak.

"Gitu ya," ujar Anies untuk menyudahi pertanyaan wartawan.

Setelah itu dia berjalan pergi meski dikejar wartawan yang masih memberondongnya dengan pertanyaan.

Ketika awak media meminta tanggapan terkait hasil riset Setara Institute, yang menyebut DKI Jakarta sebagai provinsi kedua di Indonesia yang paling tidak toleran dalam 12 tahun terakhir, Anies sesaat menghentikan langkahnya. Namun, tetap diam seraya memperlihatkan gestur enggan menanggapi dan melengos pergi.

Pertanyaan dari salah satu wartawan seputar Reuni 212 di Monumen Nasional juga tak dijawabnya. Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu lebih memilih melayani permintaan foto penjaga stan.

Riset Setara Institute menyebutkan, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi dua provinsi dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia selama 12 tahun terakhir.

"Kami merilis 10 provinsi dengan peristiwa (intoleransi dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan) tertinggi selama 12 tahun. Hasilnya, Jawa Barat paling banyak dengan total 629 peristiwa intoleransi," kata Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan, dalam acara Pemajuan Toleransi di Daerah Input untuk Menag dan Mendagri, di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).

Sementara itu, Jakarta berada di peringkat kedua dengan 291 kasus dan diikuti Jawa Timur, 270 kasus.

Halili menyebutkan, jika waktunya dipersempit selama lima tahun terakhir, Jawa Barat masih menduduki angka peristiwa tertinggi dengan 162 peristiwa.

"Saat periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, tingkat intoleransi terbanyak masih berada di Jawa Barat, kemudian DKI Jakarta sebanyak 113 kasus," terang Halili.