Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-04 at 09.01.14.jpeg
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel hadapi musim Penghujan Provinsi DKI Jakarta Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • Risiko genangan dan banjir di Jakarta: Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai, dialiri 13 sungai, dua buah kanal, dan dua buah floodway yang bermuara ke utara.

  • Curah hujan tinggi hingga Februari 2026: Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi mulai awal November 2025 hingga Februari 2026.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merapatkan barisan dalam menghadapi musim penghujan. Dalam apel kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan 2025–2026 di Sungai Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (4/11/2025), Pramono membuat sejumlah strategi.

Pramono mengingatkan, bencana bisa datang kapan saja, tetapi kesiapsiagaan adalah pilihan.

“Mari jadikan apel pagi ini sebagai bukti nyata komitmen kita untuk melindungi warga Jakarta dari risiko bencana akibat curah hujan yang tinggi,” ucap Pramono di depan ratusan Pasukan Pelangi di tepi sungai.

1. Risiko genangan dan banjir

Simulasi kesiapsiagaan banjir Jakarta di Sungai Lebak Bulus Jaksel, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pramono mengatakan, Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai, dialiri 13 sungai, dua buah kanal, dan dua buah floodway yang bermuara ke utara. Sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut.

“Dengan beberapa titik cekungan, setiap musim penghujan kita dihadapkan pada risiko genangan dan banjir,” katanya.

2. Curah hujan tinggi sampai Februari 2026

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel hadapi musim Penghujan Provinsi DKI Jakarta Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pramono menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi mulai awal November 2025 hingga Februari 2026.

“Limpasan dari wilayah Bogor, Depok, dan Puncak diperkirakan meningkat signifikan dengan potensi curah hujan di atas 500 milimeter per bulan. Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perige berpotensi menimbulkan banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta,” ucapnya.

3. Pengerukan sampai persiapan pompa

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel hadapi musim Penghujan Provinsi DKI Jakarta Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Untuk menghadapi bencana banjir di musim hujan, Pramono melakukan antisipasi dengan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan volume mencapai 721.243 meter kubik untuk meningkatkan daya tampung air.

Kemudian menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile di lima wilayah administrasi, didukung 258 ekskavator, 449 dump truck, dan sarana lainnya.

Menyiapkan tujuh rumah pompa dan pintu air untuk mengantisipasi banjir rob. Secara bertahap, menerapkan nature-based solution dalam pembangunan waduk, situ, dan embung di Jakarta.

4. Penebangan ribuan pohon

Pohon Tumbang di Dharmawangsa sebabkan driver tewas Kamis (30/10/2025)/ dok BPBD

Pramono mengatakan, pihaknya juga akan melakukan penebangan pohon tua serta penopingan sebanyak 62.161 pohon yang berisiko tumbang.

Selain itu, menyiapkan Pasukan Pelangi yang terdiri dari unsur lintas dinas untuk pemantauan dan penanganan cepat di lapangan. Juga melakukan sosialisasi dan edukasi cuaca ekstrem agar masyarakat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca.

“Saya dalam kesempatan ini ingin mengingatkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen dan kerja kolaboratif,” katanya.

Editorial Team