Jakarta, IDN Times - Wali Kota Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menargetkan pelayanan air minum perpipaan di Jakarta Utara mencapai 100 persen pada 2030.
Hal ini disampaikan dalam Sosialisasi Program Penyediaan Air Minum Perpipaan oleh PAM JAYA di Ruang Fatahillah, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin (26/2/2024).
“Kita semua perlu segera melakukan konversi dari penggunaan air tanah ke air minum perpipaan,” dikutip Rabu (28/2/2024).
Ali menerangkan, penggunaan air tanah harus dihentikan di beberapa lokasi yang telah tersedia air minum perpipaannya. Hal ini berkaitan dengan kualitas air tanah yang tidak layak minum sehingga menimbulkan risiko bagi kesehatan warga.
Oleh karena itu, pihaknya menyediakan solusi dengan memasang jaringan air minum perpipaan. Namun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memetakan wilayah-wilayah yang membutuhkan pemasangan jaringan air minum perpipaan tersebut.
“Pemasangan jaringan air perpipaan ini harus disosialisasikan pihak kecamatan dan kelurahan yang nantinya akan dilanjutkan secara meluas ke tingkat RW dan RT,” kata Ali, dikutip IDN Times, Rabu (28/2/2024).
Dalam sosialiasi tersebut, Ali menyampaikan harapannya kepada camat, lurah, dan seluruh suku dinas terkait, serta warga sipil untuk berkontribusi dalam menyukseskan program air minum perpipaan.
“Melalui sinergi bersama dalam memperlancar dan menyukseskan penyediaan air minum perpipaan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh warga Jakarta Utara,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Pelayanan PAM JAYA, Syahrul Hasan, mengatakan, PAM JAYA sedang berfokus meningkatkan penyediaan air minum dan pelayanan kepada warga.
Syahrul juga menyebut tentang proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
“Saat ini, PAM JAYA telah memulai proyek pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dengan tujuan agar dapat mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta pada tahun 2030 khususnya di Jakarta Utara,” ucapnya.