Mendagri Tjahjo Ingatkan Jangan Golput dan Dukung Pemilu Serentak 2019

Mendagri juga mengajak 192 juta Warga Negara Indonesia yang punya hak pilih untuk menyukseskan Pemilu Serentak 2019 dengan berpartisipasi hadir dan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) pada Rabu, 17 April 2019.

"Jangan golput, berikan suara sesuai pilihan politik dan hak sebagai warga negara yang dijamin konstitusi untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan  DPRD kabupaten/kota," tutur Tjahjo.

Dalam acara ini, Mendagri pun membandingkan Pemilu 1955 yang tingkat partisipasi pemilihnya mencapai lebih dari 90 persen dengan Pemilu 2014 yang mencapai 74 persen. Karena itu, Tjahjo optimis pada Pemilu 2019 ini partisipasi pemilih bisa mencapai 77,5 hingga 80 persen sesuai target pemerintah dan KPU. Mendagri juga mengingatkan seluruh warga masyarakat termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemendagri dan BNPP untuk melawan “racun demokrasi”.

"Mari kita lawan 'racun demokrasi' berupa politik uang, ujaran kebencian, fitnah, hoaks, dan politisasi SARA itu racun demokrasi yang harus kita lawan," tutur Mendagri.

Mendagri memercayai jajaran KPU dan Bawaslu baik di pusat maupun daerah sampai tingkat terbawah dalam pelaksanaan pemilu 2019. Selain itu, Tjahjo juga yakin Polri dan TNI yang dibantu BIN dapat menjaga ketertiban dan keamanan Pemilu 2019.

Ada tiga tahapan krusial dalam pemilu, yakni tahapan penghitungan suara yang berlangsung hingga tengah malam, tahapan penetapan pemenang pemilu, serta tahapan kemungkinan adanya gugatan dari partai politik peserta pemilu.

Tjahjo pun mengatakan bahwa sesuai aturan perundang-undangan, terbuka bagi peserta pemilu untuk mengajukan gugatan terhadap hasil penetapan pemenang pemilu ke Mahkamah Konstitusi.