Jelang Rakernas, PDIP Gelar Haul Bung Karno Dihadiri Lintas Agama

Jakarta, IDN Times - PDIP bakal menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan pada 21 hingga 23 Juni 2022. Acara rakernas dibuka dengan Haul Bung Karno.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan Haul Bung Karno 2022 bakal digelar di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022) malam.
Para peserta yang hadir secara fisik akan tiba di lokasi mulai Senin (20/6/2022), untuk proses registrasi dan mengikuti acara Haul Bung Karno.
“Malam hari nanti akan digelar tahlil dan gema salawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno 2022 di Masjid At-Taufiq. Masjid ini baru diresmikan Presiden Jokowi, terletak di seberang kompleks Sekolah Partai PDIP," ujar Hasto di Jakarta, Senin (20/6/2022).
1. Haul Bung Karno dihadiri umat lintas agama

Selain itu, Haul Bung Karno juga akan digelar doa bersama lintas agama yang dihadiri umat Kristen-Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME.
"Selain itu juga diadakan doa dari umat beragama Kristen-Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan doa dari penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME. Doa dalam rangka peringatan wafatnya Bung Karno dan dengan doa tersebut, PDI Perjuangan benar-benar hadir sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia Raya," ucap Hasto.
2. Rakernas PDIP bakal dihadiri Jokowi dan Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan rakernas akan dibuka langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
“Acara Rakernas ini akan dibuka oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri. Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberi sambutan di Rakernas,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/2022).
3. Rakernas PDIP mengusung tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat

Hasto menjelaskan, Rakernas PDIP kali ini mengusung tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.
Makna di balik tema itu, seperti yang pernah diungkap Megawati, adalah Indonesia memiliki kepentingan yang besar untuk memastikan pembangunan desa. Hal itu lantaran pembangunan Indonesia ke depan, dimulai dari desa.
Bagi PDIP, kata Hasto, desa adalah ujung tombak pemerintahan, yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat.
"Desa adalah taman sari kearifan lokal nusantara. Itulah sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa. Membangun Indonesia harus dimulai dari desa dengan program pembangunan di segala bidang kehidupan, berbasis pada hasil riset nasional. Sehingga ke depan harus ada optimalisasi peran peneliti dan perekayasa di kampus-kampus yang mengolah sumber daya di desa,” tutur Hasto.