Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pedagang cabai dan sayur di Pasar Karangayu Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Pedagang cabai dan sayur di Pasar Karangayu Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Intinya sih...

  • Komoditas utama yang perlu diwaspadai saat bulan Ramadan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.
  • Permintaan tinggi selama Ramadan menjadi faktor utama penyebab inflasi pada kelompok makanan dan minuman.
  • Kementerian Dalam Negeri meminta peningkatan koordinasi untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok jelang bulan Ramadan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan beberapa komoditas utama yang perlu diwaspadai karena berpotensi mengalami kenaikan harga saat bulan Ramadan. Komoditas itu di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. 

Ia menjelaskan, komoditas itu mengalami kenaikan harga signifikan pada Ramadan tahun sebelumnya.

"Lebaran itu biasanya relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat puasa (Ramadan), karena di puasa itu relatif lebih besar demand-nya," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (11/2/2025).

1. Lonjakan permintaan makanan dan minuman jadi penyebab utama inflasi

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Amalia pun menyebut, lonjakan permintaan, khususnya pada kelompok makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebab inflasi.

"Kalau belajar dari tahun lalu, pada saat awal Ramadan di bulan Maret 2024, terjadi inflasi makanan minuman dan tembakau sebesar 0,41 persen, tetapi kemudian di bulan April setelah Lebaran, tekanan inflasinya berkurang," jelasnya.

2. Kemendagri minta seluruh jajaran tingkatkan koordinasi

ilustrasi belanja untuk kebutuhan Ramadan (pexels.com/Jack Sparrow)

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang bulan Ramadan.

Langkah ini dinilai penting untuk mengantisipasi lonjakan harga karena permintaan tinggi selama Ramadan.

“Saya berharap kepada Bapak/Ibu sekalian untuk konsolidasi lagi, terutama tim TPID dan teman-teman dari kementerian dan lembaga. Untuk konsolidasi lagi, kita mulai berhitung mempersiapkan sampai dengan hari raya,” tutur dia.

3. Inflasi bulan Ramadan biasanya lebih tinggi ketimbang Lebaran

ilustrasi inflasi kuantitas (Freepik.com/Freepik)

Tomsi mengingatkan, inflasi pada bulan Ramadan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan periode lebaran. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya langkah konkret berdasarkan situasi terkini agar kenaikan harga dapat diantisipasi lebih awal.

"Dalam kesempatan pagi hari ini, kami berharap betul untuk ada langkah-langkah yang konkret dengan membaca situasi yang terkini untuk bisa nantinya dilaksanakan," tegas Tomsi.

Lebih lanjut, Tomsi menegaskan, pengendalian inflasi harus dilakukan secara proaktif, terutama untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga setiap tahun. TPID diminta mengambil langkah konkret sebelum harga naik agar pengendalian inflasi semakin efektif di tahun-tahun mendatang.

Editorial Team