Jakarta, IDN Times - Jemaah haji yang wafat di Tanah Suci kini tercatat mencapai 81 orang. Data itu disampaikan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekah, Muhammad Imran, sebagian besar jemaah haji yang wafat disebabkan oleh penyakit cardiovascular. "Penyebab terbesar jemaah meninggal adalah cardiovascular," kata dia, disitat Antara, Senin (1/8/2022).
Imran mengatakan, dari 81 jemaah yang meninggal, sebanyak 45 jemaah meninggal karena penyakit cardiovascular. Lalu 15 jemaah lain meninggal karena syok atau penyebab lainnya, dan 21 karena penyakit terkait pernapasan.
Imran juga bilang, meninggalnya para jemaah itu setelah puncak haji di Arafah, Muzdhalifah, dan Mina (Armuzna) meningkat karena dipicu kelelahan.
Lebih lanjut, Imran bisa mengatakan, kematian jemaah haji karena salah satu faktor kelelahan dan dehidrasi.
"Memang lebih tinggi dari sebelum Armuzna disebabkan karena kelelahan yang cukup tinggi terutama pada saat Armuzna sehingga menyebabkan jemaah yang punya komorbid kelelahan dan harus menjalani perawatan di RS termasuk KKHI," kata dia.
Sebab cardiovascular bukan hanya karena seorang punya penyakit komorbid, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi. Melainkan juga bisa tanpa komorbid tapi karena kelelahan dan juga mungkin usia sehingga mudah terkena serangan jantung.
Sebelumnya Pusat Kesehatan Haji menargetkan penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia di bawah dua per mil.
Lebih lanjut dia mengatakan saat ini sebanyak 23 jemaah haji tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi dan 10 orang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah.