Jenguk Habibie, Jimly Asshiddiqie: Kita Doakan yang Terbaik

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008, Jimly Asshiddiqie, menjenguk Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (9/9).
Jimly hadir sekitar pukul 19.00 WIB, tidak lama setelah kehadiran Presiden Jokowi yang datang sekitat pukul 18.23 WIB. Usai menjenguk, Jimly mengatakan Habibie Saat ini masih dalam kondisi tidak sadar. Habibie juga sedang diistirahatkan hingga esok hari.
"Keadaannya agak tidak sadar karena dipasangkan alat. Kita doakan, karena dia ditidurkan sampai jam 6 sore besok, mudah-mudahan kita lihat setelah dia tidurnya selesai itu gimana keadaannya bisa kita lihat," kata Jimly.
Jimly berharap kondisi Habibie bisa membaik esok. Penanganan medis dari tim dokter juga masih insentif dilakukan. Dirinya pun meminta dukungan kepada semua pihak agar mendoakan mantan presiden RI ke-3 itu agar cepat sehat kembali.
"Kita doakan semuanya baik hasilnya dan kita sudah mendoakan tadi. Bahkan sudah dipasangkan alat. Sekali lagi kita hanya bisa berdoa," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi hadir pukul 18.23 WIB didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno tiba di rumah sakit. Kedatangan keduanya disambut langsung oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto dr. Terawan Agus Putranto.
Presiden Jokowi kemudian langsung menuju ruangan tempat B.J. Habibie dirawat, yaitu di Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto. Di dalam ruangan tampak keluarga B.J. Habibie, antara lain adik-adik dan menantu B.J. Habibie.
"Kondisi Bapak B.J. Habibie dalam perawatan intensif. Keluarga yang menunggu semua menantu dan cucu beliau beserta adik-adik Pak Habibie dan adiknya Bu Ainun," kata Terawan dalam keterangan resminya, Senin (9/9).
Sementara itu, Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Azis Rani mengatakan, Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019. Dia ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," terangnya