Banyak warga luar Jakarta berobat: Kebutuhan darah tidak hanya berasal dari warga Jakarta, tetapi juga dari pasien dari berbagai daerah yang datang ke Jakarta untuk berobat.
Kondisi Jakarta berbeda: Kondisi Jakarta berbeda dengan daerah lain yang kebutuhan darahnya hanya diperuntukkan bagi warganya sendiri.
JK ucapkan terima kasih bantuan Pemprov DKI: JK menyampaikan terima kasih pada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memberikan bantuan pada PMI termasuk markas pusat dan UDD PMI DKI.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, kebutuhan darah di Jakarta sangat besar sekitar 1.000 kantong darah setiap hari.
“Walaupun penduduk Jakarta ini 10 juta lebih, tapi setiap tahun dibutuhkan setidaknya setiap hari dibutuhkan setidaknya 1.000 kantong darah, mungkin lebih lagi,” ujar JK di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (10/9/2026).
JK menjelaskan, kebutuhan itu bukan hanya berasal dari warga Jakarta saja. Pasalnya, banyak pasien dari berbagai daerah yang datang ke Jakarta untuk berobat.
“Karena yang sakit itu bukan hanya orang Jakarta. Orang daerah juga datang ke Jakarta untuk berobat,” ujarnya.
Menurut JK, kondisi Jakarta berbeda dengan daerah lain yang kebutuhan darahnya hanya diperuntukkan bagi warganya sendiri.
"“Sehingga apabila dibutuhkan transfusi darah maka kita harus tanggung jawab. Jadi berbeda dengan daerah lain. Daerah lain itu sebenarnya untuk penduduk. Tapi dekat itu seluruh Indonesia datang ke sini. Itulah kenapa donor darah di sini dibutuhkan begitu banyak,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut JK menyampaikan terima kasih pada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memberikan bantuan pada PMI termasuk markas pusat dan UDD PMI DKI yang masih tahap penyelesaian.
"Dalam perlaksanaan tugas-tugasnya tentu membutuhkan tempat, sarana, dan logistik yang baik. Dan DKI tentu sangat aktif dalam bidang-bidang ini. Karena itulah maka pengabdian ini sangat penting untuk kemanusiaan. Prinsip pokok daripada Palang Merah," ujarnya.