Jokowi Ketum PDIP Jika Ganjar Jadi Presiden, GP Mania: Isu Kampungan!

01 Nov 2022, 13:02 WIB

Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer, buka suara terkait adanya isu Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) apabila Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden RI di 2024 mendatang.

Immanuel menilai isu tersebut termasuk dalam politik adu-domba yang sengaja dibuat untuk memcah-belah hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Ganjar Pranowo dengan PDIP. Meski begitu, dia meyakini saat ini masyarakat kebanyakan masyarakat sudah melek politik sehingga tak mudah terpengaruh dengan isu liar yang beredar.

"Benar-benar kampungan. Isu tidak bermutu, dan sikap itu tidak mewakili pandangan relawan Ganjar, maka orang yang melontarkan isu tersebut harus dicatat oleh publik," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

“Saya sangat kecewa, belum lagi ada pendaftaran calon, politik adu-domba kampungan sudah ‘ditayangkan.’ Tetapi saya yakin, masyarakat sudah melek politik, sudah bisa membedakan mana yang kira-kira masuk akal dan benar, mana yang tidak,” sambung Immanuel.

1. Ada kelompok yang tidak ingin Ganjar maju sebagai capres

Ketua Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang akrab dipanggil Noel ini lantas menegaskan, pihak yang melontarkan isu tersebut berasal dari kelompok yang tidak ingin Ganjar maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Menurut Noel, Jokowi dan Ganjar adalah kader PDIP yang setia dan tidak perlu diragukan lagi. Keduanya sudah teruji dalam perjalanan sebagai kader, hingga mencapai puncak penugasan.

“Saya yakin pelontar isu adalah pihak musuh. Maksud mereka, supaya Ganjar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, sehingga mereka tinggal berhadapan dengan calon yang ringan dan dinilai mudah dikalahkan,” ucap dia.

2. GP Mania imbau supaya tak lakukan politik pecah belah di 2024

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Noel mengatakan, dari catatannya dalam kancah politik nasional 20 tahun terakhir, pihak yang gemar memecah-belah akhirnya akan terbongkar. Dia mengimbau kepada seluruh pihak untuk menjagokan calon masing-masing secara positif, bukan dengan merendahkan, apalagi dengan memecah-belah.

Dia menjelaskan, prinsip dan keyakinan yang dianut GP Mania, meninggikan Ganjar Pranowo, tetapi tidak akan pernah merendahkan calon lain.

“Maka barang siapa membuat cara-cara memecah-belah keutuhan bangsa dan negara, dengan sendirinya akan dimusuhi publik. Maka lontarkanlah isu-isu yang benar, baik dan berguna,” ujar dia.

3. Jokowi dipastikan tak ada hasrat jadi Ketum PDIP

Presiden Jokowi bertemu dengan Megawati di Istana Negara, Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi juga buka suara terkait munculnya isu yang menyebut bahwa Jokowi ingin menjadi Ketum PDI Perjuangan (PDIP).

Budi Arie mengatakan ada pihak yang sengaja memanfaatkan isu tersebut untuk mengadu domba. Dia juga mengklaim, berdasarkan diskusi dengan Jokowi, tak ada ada niat dari mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk maju sebagai ketum parpol.

"Itu isu adu domba dan menyesatkan. Kami sering berdiskusi dengan Pak Jokowi, tak sedikit pun terbersit hasrat atau keinginan Pak Jokowi untuk menjadi pemimpin Partai Politik, " ujar Budi dalam keterangan kepada awak media Senin (31/10/2022).

Selain itu, Budi mengaku sejauh ini sudah mengetahui pihak mana yang ingin mengadu domba Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo.

Dia menilai, memang ada pihak lain yang dengan sengaja meperkeruh hubungan baik Jokowi dengan sejumlah tokoh.

"Isu soal hubungan Pak Jokowi , Bu Mega dan Ganjar ini kan sengaja dihembuskan oleh pihak- pihak yg jujur saja kami sudah paham siapa orangnya, motifnya dan targetnya," ucap Budi.