Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta masyarakat untuk hidup berdamai dengan COVID-19 sebelum ditemukannya vaksin. Hingga saat itu tiba, Jokowi meminta rakyatnya untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
Staf Khusus Presiden Jokowi, Dini Purwono mengatakan, maksud dari pernyataan Jokowi tersebut agar masyarakat menerima kondisi ini dan menyesuaikan diri dengan kehidupan baru.
Dini menjelaskan, maksud ucapan Jokowi adalah meminta masyarakat harus menerima kondisi saat ini. Masyarakat harus tetap waspada dan selalu mengikuti protokol kesehatan.
"Jadi 'berdamai' juga maksudnya menerima kenyataan bahwa kita harus hidup dan beraktivitas dengan tetap memperhatikan bahaya dari virus COVID ini," ujar Dini saat dihubungi IDN Times, Jumat (8/5).
Dini juga mengatakan, berdamai dengan COVID-19 bukan berarti menganggap enteng virus tersebut. Ia tetap mengingatkan masyarakat disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, dan hidup sehat.
"Karena meskipun kurva sebaran COVID-19 di bulan Mei ini menurun, kita harus selalu tetap siaga, sampai vaksin atau obat yang betul-betul aman dan efektif ditemukan," ucap Dini.
Oleh karena itu, lanjut Dini, dengan kondisi yang ada saat ini, masyarakat memang harus menerimanya dan hidup dengan keadaan baru. Dini mengatakan, masyarakat harus bisa beraktivitas dan waspada di tengah pandemik virus corona ini.
"Supaya kita bisa mulai secara gradual kembali melakukan aktivitas karena tidak mungkin juga kita WFH (work from home) selamanya kan," kata Dini.
Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta masyarakat dapat hidup berdamai dengan COVID-19 sebelum ditemukannya vaksin.
"Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID untuk beberapa waktu ke depan," pesan Jokowi dalam keterangan persnya dalam video yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/5).
Dia berharap puncak pandemik virus corona atau COVID-19 segera terjadi agar jumlah kasus dapat menurun kemudian. Pemerintah, ujarnya, masih berusaha keras agar kasus virus corona di Indonesia semakin menurun. Namun, menurut sejumlah ahli, kasus virus corona belum stabil dalam waktu dekat selama vaksin belum ditemukan.
"Beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai atau langsung nol, ada kemungkinan bisa naik lagi, turun lagi, naik sedikit lagi dan turun lagi dan seterusnya," ujar Jokowi.