Jokowi: Pembagian Sertifikat Tanah Dipercepat untuk Cegah Sengketa

Jokowi mengatakan penyerahan sertifikat tanah saat ini semakin dipercepat. Hal itu penting, untuk mengurangi sengketa lahan di masyarakat.

"Setiap saya pergi ke kampung, setiap saya pergi ke desa, ke daerah-daerah mana pun, Sumatera, Kalimantan, NTB, Bali, Maluku, semuanya mengeluhkan sengketa tanah, sengketa lahan. Konflik lahan, konflik tanah, di mana-mana," ujar Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3).

Menurut Jokowi, adanya sengketa lahan tersebut karena masyarakat tidak memiliki bukti hak hukum atas tanah yang mereka miliki, seperti sertifikat tanah itu.

Jokowi menerangkan pada 2015 sertifikat tanah di seluruh Indonesia harusnya sudah keluar 116 juta sertifikat, namun baru keluar 46 juta sertifikat.

"Berarti masih kurang 80 juta yang belum pegang sertifkatnya. Apa kejadiannya tadi sengketa lahan, konflik lahan, sengketa tanah, konflik tanah, karena 82 juta belum pegang ini? Kenapa belum pegang ini? Karena dulu ngurusnya ruwet, bener?" tanya Presiden.

Jokowi menjelaskan dalam setahun di seluruh Indonesia hanya diproduksi 500 ribu sertifikat. Jika masih kurang 80 juta, berarti harus menunggu hingga 160 tahun lagi. "Bapak mau? 80 juta yang kurang setahun hanya 500 ribu," tanya Jokowi, lagi.

Sehingga, kata Jokowi, sertifikat tanah yang dipercepat ini agar masyarakat bisa segera mendapatkan hak hukum tanahnya dan mengurangi kasus sengketa.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar menjaga dengan baik sertifikat tanah yang sudah didapatkan. Ia juga mengingatkan agar sertifikat tanah tersebut di foto kopi.

"Kemudian sampai di rumah di foto kopi, yang asli taruh lemari, yang kopian taruh lemari yang lain, supaya kalau yang asli ilang masih ada foto kopi-nya, ngurusnya gampang, ke kantor BPN," kata Jokowi.