Jokowi Ubah Nama Bandara Silangit, Ini 4 Faktanya

Jakarta, IDN Times - Bandar Udara Internasional Silangit, Tapanuli Utara resmi berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII. Perubahan ini dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan tahun 2018.
Keputusan Menhub RI itu bernomor KP 1404 Tahun 2018 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Internasional Silangit menjadi Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII tanggal 3 September 2018.
Surat keputusan tersebut ditujukan kepada Sesditjen Perhubungan Udara dan Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara dn ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum Wahju Adjih tanggal 4 September 2018.
1. Diresmikan SBY, berganti nama di era Jokowi

Tahun 2005 silam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia meresmikan Bandar Udara Silangit, Tapanuli Utara. Kemudian, Sabtu (8/9/2018), nama Bandar Udara tersebut berganti menjadi Bandar Udara Sisimangaraja XII.
Perubahan tersebut diketahui berdasarkan persetujuan Presiden Joko Widodo, bupati dan pemerintah daerah setempat. Bandara yang dibangun di era SBY itu kini berganti nama di era Jokowi.
Adapun Sisimangaraja XII (1849 – 17 Juni 1907) adalah salah satu pahlawan nasional asal Tapanuli. Dia berjuang bersama masyarakat melawan penjajahan Belanda.
2. Bandara alami beberapa perubahan

Dalam perkembangannya Bandara Silangit mengalami beberapa perubahan signifikan. Pada tahun 2017, Jokowi meminta landasan pacu yang semula berukuran 2.650 meter menjadi 3.000 meter.
Pada tahun yang sama, Jokowi meresmikan terminal Bandara Silangit. Bandara tersebut kini melayani cukup banyak penerbangan dalam negeri.
3. Awal didirikan saat masa penjajahan Jepang

Bandara yang terletak di Tapanuli Utara ini didirikan di masa penjajahan Jepang. Semula tahun 1995, luar landasan pacunya ditambah dari 900 meter menjadi 1.400 meter.
Pada tahun 2011, rombongan Presiden SBY saat itu mendatangi Bandara Silangit dengan pesawat Boeing 737-500. Bandara ini merupakan pintu gerbang pariwisata menuju kawasan Danau Toba.
4. Nama diubah tanpa alasan jelas

Dilansir dari Antaranews.com, Wahju Adji tidak menjelaskan apa alasan perubahan nama tersebut. Tidak dijelaskan juga pertimbangan pergantian nama dan pemilihan nama baru untuk bandara tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara yang membidangi pembangunan dan perhubungan, Ari Wibowo merespons positif perubahan nama tersebut. "Saya pikir bagus, karena itu menunjukkan identitas bandara, apalagi nama Raja Sisingamangaraja XII sangat dikenal," katanya dikutip dari Antaranews.com.