Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan melakukan ibadah misa Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta pada Jumat (19/4). Ia mengikuti misa sejak pukul 15.00 WIB hingga selesai pada sekitar jam 17.00 WIB.
Ketika ditemui awak media, Jonan menyampaikan perayaan Jumat Agung kali ini berlangsung aman dan tertib, tak terkecuali berkat bantuan aparat keamanan serta Banser. Lalu, pesan apa lagi yang disampaikan oleh Jonan?
Mantan menteri perhubungan tersebut menegaskan bahwa masyarakat yang merayakan Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Minggu Paskah tidak perlu khawatir dengan situasi keamanan. Ia menjelaskan tak hanya pemerintah berupaya menjaga kondisi, tapi juga para pihak berwajib.
Ia berharap “masyarakat bisa merayakan dengan baik dan juga merasa pemerintah hadir dan tidak ada gangguan apapun”.
Situasi yang tertib, menurut Jonan, bisa terjadi karena aparat keamanan tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh Banser. Memang berdasarkan pengamatan IDN Times, anggota Banser berseragam loreng terlihat berjaga di sekitar Gereja Katedral.
Mereka pun membantu mengatur kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. “Saya berterima kasih kepada TNI, Polri, juga rekan-rekan dari banser-banser GP Ansor—yang ikut membantu menjaga tertibnya Kebaktian pada hari ini,” ucap Jonan.
Sementara itu, Uskup Gereja Katedral Jakarta Ignatius Suharyo mengatakan tema perayaan Paskah adalah soal menjadi umat yang berhikmat untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Salah satu pesan hikmat adalah menjaga persatuan. “Sejarah kita Bangsa Indonesia adalah sejarah persatuan,” kata Suharyo.
Ia pun mengingatkan umat Kristen dan Katolik yang hadir bahwa mereka “dipanggil untuk merawat persatuan itu”. “Paskah berarti memperjuangkan hikmat supaya bangsa kita bermartabat,” katanya lagi.
Rangkaian hari penting bagi umat Kristen dan Katolik ini sendiri dimulai ketika pemilu baru saja selesai seperti pesan Paskah di mana persatuan adalah hal yang harus dirawat, Jonan pun mengingatkan agar masyarakat kembali rukun demi kemajuan bangsa.
“Pemilu ini kan pesta demokrasi. Jadi, menurut saya karena pestanya sudah selesai, kita sebagai anggota masyakarat kembali dari kelompok manapun juga, dari keyakinan manapun, kembali bersatu sebagai Bangsa Indonesia untuk maju ke depan,” tuturnya.
Selanjutnya, Jonan menilai dalam pemilu ini masyarakat sudah menentukan pilihan. Oleh karena itu, para peserta pemilu harus menerima hasil apapun yang sudah dikehendaki rakyat.
“Rakyat, bangsa itu memilih yang diberikan amanah. Jadi, yang diberikan amanah ya sudah menerima. Kalau yang diberikan amanah juga menerima dengan hati yang sama besarnya," kata Jonan.
Yang penting, Jonan menambahkan, masyarakat saling mendukung di peran masing-masing demi persatuan Indonesia.