Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi virus corona. IDN Times/Mia Amalia
Ilustrasi virus corona. IDN Times/Mia Amalia

Jakarta, IDN Times - Jumlah WNI yang meninggal di luar Indonesia akibat COVID-19 terus bertambah. Data yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri per Senin (20/4) menunjukkan sudah ada 19 WNI yang meninggal di luar RI karena terinfeksi COVID-19. Dari data persebaran WNI paling banyak meninggal akibat virus corona di Amerika Serikat. Hingga hari ini, total yang meninggal mencapai tujuh orang. 

Selain itu ada pula 27 WNI lainnya yang masih dirawat di Negeri Abang Sam dan dua WNI lainnya berhasil sembuh. Negara lainnya yang banyak merawat WNI ada di India. Data dari Kemenlu, ada 75 WNI yang merupakan rombongan jemaah tablig. Sebanyak 50 orang masih dirawat dan 25 lainnya berhasil sembuh. 

Malaysia juga merupakan negara yang banyak merawat WNI. Kemlu memiliki data ada 108 WNI yang terpapar COVID-19. Namun, dari 108 itu, pemerintah masih menanti konfirmasi lebih lanjut apakah semuanya terpapar COVID-19. 

Berdasarkan informasi yang dimiliki, masih ada pasien yang masih menunggu hasil konfirmasi tes. Di Negeri Jiran, ada 2 WNI yang meninggal dan 99 warga Indonesia yang dirawat. Ada pula 7 WNI yang berhasil sembuh. 

Banyaknya WNI yang terpapar COVID-19 di Malaysia karena sebagian ada yang merupakan klaster jemaah tablig. Lalu, bagaimana penyebaran WNI yang terpapar COVID-19 selama pandemik ini?

1. Hingga 20 April, masih ada 345 WNI yang dirawat di 28 negara berbeda

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Menurut data yang diperoleh Kemlu, masih ada 345 WNI yang dirawat karena COVID-19 di 28 negara berbeda. Ada pula 101 WNI yang merupakan kru kapal pesiar dan tersebar bekerja di puluhan kapal. Namun, bila mereka diketahui tertular COVID-19, maka akan diturunkan dari kapal dan dikarantina. 

Berikut data detail persebaran WNI yang terpapar COVID-19 di luar Indonesia:

  1. Amerika Serikat: 36 WNI (2 sembuh, 27 stabil, 7 meninggal)
  2. Arab Saudi: 9 WNI (4 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)
  3. Australia: 2 WNI (2 stabil)
  4. Belanda: 6 WNI (2 sembuh, 1 stabil, 3 meninggal)
  5. Belgia: 2 WNI (stabil)
  6. Brunei Darussalam: 4 WNI (4 sembuh)
  7. Filipina: 1 WNI (stabil)
  8. Finlandia: 1 WNI (sembuh)
  9. India: 75 WNI (25 sembuh, 50 stabil)
  10. Inggris: 9 WNI (3 sembuh, 4 stabil, 2 meninggal)
  11. Irlandia: 1 WNI (sembuh)
  12. Jerman: 8 WNI (5 sembuh, 3 stabil)
  13. Kamboja: 2 WNI (sembuh)
  14. Kanada: 1 WNI (stabil)
  15. Korea Selatan: 1 WNI (stabil)
  16. Malaysia: 108 WNI (7 sembuh, 99 stabil, 2 meninggal)
  17. Oman: 1 WNI (stabil)
  18. Pakistan: 21 WNI (11 sembuh, 10 stabil)
  19. Uni Emirat Arab: 3 WNI (stabil)
  20. Qatar: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)
  21. Makau (RRT): 3 WNI (stabil)
  22. Singapura: 47 WNI (19 sembuh, 25 stabil, 1 perawatan khusus dan 2 meninggal)
  23. Spanyol: 11 WNI (9 sembuh, 2 stabil)
  24. Taiwan: 3 WNI (stabil)
  25. Turki: 3 WNI (1 sembuh, 1 meninggal)
  26. Vatikan: 7 WNI (1 sembuh, 6 stabil)
  27. Kapal pesiar: 101 WNI (9 sembuh, 91 stabil, 1 meninggal dunia)

Terkait biaya perawatan, hanya Singapura yang membebankan biaya itu kepada pendatang asing atau WNI yang hanya memiliki izin tinggal dalam waktu pendek.

2. Nyaris 2,5 juta orang terpapar COVID-19, terbanyak berada di Amerika Serikat

Daya tahan virus corona (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara berdasarkan data dari situs World O Meter per (20/4), jumlah orang di seluruh dunia yang terpapar COVID-19 nyaris mencapai 2,5 juta orang. Tepatnya 2.418.589. Dari angka itu, sebanyak 165.741 orang dilaporkan meninggal dunia. 

Dari angka itu, AS menjadi negara paling tinggi yang menyumbang angka kematian. Angkanya mencapai 40.565. Sementara, kasus positif COVID-19 mencapai 764.265. 

Negara selanjutnya yang menjadi penyumbang kematian tertinggi adalah Italia dengan angka 23.660. Sedangkan, kasus positif ada di angka 178.792. 

Kasus positif COVID-19 di Indonesia pun terus bertambah. Data dari Kementerian Kesehatan per hari ini mencatat ada 6.760 kasus positif COVID-19. Dari angka itu, sebanyak 590 orang dilaporkan meninggal, sedangkan jumlah pasien yang sembuh 747 orang. 

3. Singapura menjadi negara satu-satunya yang mewajibkan pendatang asing membayar biaya pengobatan

Jewel Singapore (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Sementara, negara satu-satunya yang memberlakukan kebijakan tegas tak lagi menanggung biaya perawatan bagi pendatang asing adalah Singapura. Kebijakan itu diprediksi akan berdampak bagi pendatang yang masuk ke Negeri Singa dan didiagnosa kena virus mematikan dari Kota Wuhan tersebut. 

Kebijakan itu diberlakukan tak lama usai ditemukan fakta ada pasien yang terjangkit penyakit tersebut diimpor dari negara lain. Kementerian Kesehatan Singapura bahkan mengumumkan ada tiga pasien yang tertular virus corona dari Indonesia. 

"Seiring dengan naiknya infeksi virus corona secara global dan kami memprediksi jumlah kasus yang terkonfirmasi di Singapura terus bertambah, maka kami akan memprioritaskan sumber daya yang ada di rumah sakit-rumah sakit umum," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan di Singapura dan dikutip harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) pada (9/3) lalu. 

Namun, Kemenkes Singapura masih menggratiskan biaya untuk tes virus corona baik bagi warga lokal dan pendatang. Sedangkan, untuk perawatan bagi pasien yang positif kena virus Sars CoV-2 hanya digratiskan bagi warga lokal dan penduduk tetap.

Editorial Team