Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kabar Baik! Antibodi Penduduk RI Sudah Tinggi Berkat Vaksinasi 2 Kali

Mendagri Tito Karnavian dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (Puspen Kemendagri)

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Indonesia disebutkan memiliki antibodi yang tinggi terhadap COVID-19. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei serologi COVID-19 yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Survei ini digelar pada November hingga Desember 2021, dengan melibatkan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Adapun lokus survei di 100 kabupaten/kota wilayah aglomerasi dan nonaglomerasi.

Kendati demikian, meski antibodi masyarakat tergolong tinggi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat tetap disiplin pada protokol kesehatan (prokes) dan melakukan vaksinasi.

1. Antibodi tinggi terdapat pada masyarakat yang telah vaksinasi dua kali

Ilustrasi antrean saat Mal di Jakarta kembali dibuka pada 15 Juni 2020 (IDN Times/Athif Aiman)

Berdasarkan hasil survei, sebesar 86,6 persen penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas telah memiliki antibodi SARS-CoV-2.

Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-CoV-2 tertinggi terdapat pada masyarakat yang telah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali. Sementara itu, sebanyak 73,9 persen penduduk yang belum vaksinasi sudah mempunyai antibodi SARS-CoV-2.

Dari hasil survei diketahui, orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi yakni 91,3 persen pada November sampai Desember 2021. Sementara untuk orang yang sudah vaksinasi dosis kedua, proporsi antibodinya lebih tinggi lagi yakni 99,1 persen.

Bahkan, bagi kelompok yang belum terinfeksi COVID-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodi-nya cukup tinggi hampir mendekati 1000. Sedangkan bagi kelompok yang sudah terinfeksi COVID-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1000.

"(Hasil survei serologi) menunjukkan angka (antibodi) yang relatif cukup tinggi untuk Indonesia. (Tingginya) antibodi tolong jangan euforia, tetap yang bisa mencegah penularan itu adalah masker. Jadi masker tetap, prokes ini harus tetap kita (jalankan), jangan sampai berhenti. Selagi masih ada pandemi masih di mana-mana tetap masker dipakai, meskipun sudah punya antibodi," kata Mendagri di Kantor Pusat Kemendagri, seperti dilansir Puspen Kemendagri, Sabtu (19/3/2022).

2. Daerah yang antibodi masyarakatnya masih rendah, harus percepat vaksinasi dan taat prokes

Ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara itu, untuk daerah-daerah yang tingkat antibodi masyarakatnya masih rendah, Tito mengingatkan untuk meningkatkan antibodinya dengan mempercepat vaksinasi dan penerapan prokes.

"Strategi ke depan, jadi kalau seandainya prevalensi antibodinya masih rendah, ya kita harus genjot habis-habisan vaksinasinya dan protokol kesehatan harus ketat. Tapi kalau prevalensinya cukup tinggi ya vaksinasi tetap juga, tapi (ditujukan untuk) target-target tertentu yang belum (tepat) sasarannya di masyarakat, yang belum memiliki antibodi,” tuturnya.

3. Vaksinasi lebih efektif tingkatkan kadar antibodi untuk hadapi pandemik

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, survei serologi yang dilakukan di Indonesia merupakan dua terbesar di dunia setelah India.

Survei ini nantinya akan dilakukan selama enam bulan sekali untuk menjadi pertimbangan pemberian vaksinasi dan relaksasi di tengah pandemi. Dia menegaskan, hasil survei ini dapat menjadi landasan kebijakan pemerintah ke depan, sehingga benar-benar berbasis riset.

"Rencana kami (sero) survei ini akan kami lakukan minimal enam bulan sekali,” ujarnya.

Di lain pihak, ahli epidemiologi dari FKM UI Pandu Riono yang hadir secara virtual menambahkan, kadar antibodi menjadi hal yang penting agar masyarakat bisa menghadapi pandemik. Ia juga menekankan, vaksinasi lebih efektif untuk meningkatkan kadar antibodi dibandingkan dengan hanya membiarkan penduduk terinfeksi.

"(Antibodi penting) agar kita bisa menghadapi pandemi ini apa pun variannya," ujar Pandu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us