Presiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).
Lebih jauh, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta supaya Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengevaluasi keberadaan BRIN. Penggabungan BRIN hanya membuat sejumlah masalah.
Hal itu terlihat dari sejumlah kontroversi yang dimunculkan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Bukan kali ini saja ucapnya peneliti BRIN memunculkan kasus kontroversial yang membuat geger di masyarakat.
Kehebohan sebelumnya adalah pernyataan peneliti BRIN bahwa akan ada badai dahsyat karena cuaca ekstrim di Jabodetabek. Padahal, kewenangan mengumumkan secara resmi soal itu ada di BMKG.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah BMKG dan nyatanya terbukti tidak ada.
Selain itu belum usai heboh soal privatisasi Kebun Raya Bogor, meledak kasus penutupan Balai Riset Antariksa Watukosek, Pasuruan yang sempat ditanyakan UNESCO.
Termasuk pembubaran LBM Eijkman yang reputasinya diakui publik dan tengah fokus mengembangkan vaksin COVID-19, serta kasus pemecatan secara mendadak para tenaga honorer kapal riset Baruna Jaya.
Menurut Mulyanto, BRIN telah menjadi lembaga super body, tersentralisasi, dan gemuk. Akibatnya bukan hanya lamban bergerak, tetapi riskan terhadap penyakit degeneratif.
“Jokowi perlu melihat secara objektif efektivitas kinerja kelembagaan BRIN,” ujar dia.
Dalam kasus ini, BRIN telah menggelar sidang etik kepada AP Hasanuddin. Hasilnya ia dinyatakan melanggar kode etik.
Sementara itu, Mabes Polri tengah menyelidiki kasus ini. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menyebut, sebanyak tiga orang dari pihak PP Muhammadiyah bakal diperiksa sebagai saksi.
“Pada Kamis, 27 April 2023 akan dilakukan pemeriksaan pelapor dan saksi dari pihak PP Muhammadiyah sebanyak tiga orang,” kata dia.
Sandi menjelaskan, pemeriksaan dari pihak PP Muhammadiyah merupakan rangkaian penyelidikan. Selain itu, Bareskrim juga memeriksa sejumlah saksi ahli.
“Pemeriksaan para ahli, yaitu ahli pidana, bahasa, sosiologi, ITE dan media sosial sedang dalam proses,” kata Sandi.