Kampung Susun Akuarium Diharapkan Rampung Sebelum Jabatan Anies Usai

Topaz mengatakan rumah susun (rusun) ini diharapkan dapat menjadi kenang-kenangan masa jabatan Anies Baswedan, yakni sebagai bukti nyata di masa kepemimpinannya.

"Ini kerja nyata jadi gak kerja janji-janji yang diaplikasikan betulnya ada," ujarnya.

Topaz mengatakan, sejumlah warga eks Kampung Akuarium yang masih berada di rumah susun DKI Jakarta lainnya menunggu bisa berkumpul kembali dengan warga kampung yang sudah menempati rusun usai terpisah pada 2016 lalu.

Jarak dari groundbreaking hingga momen penancapan pancang cukup dirasakan oleh Topaz dan warga di Kampung Akuarium. Maka dari itu dia sempat harap-harap cemas dan mendorong pembangunan terlaksana.

"Ketika sudah ada alat pancang masuk, programnya berjalan kita senang," ujar dia.

Di rusun ini disediakan juga fasilitas berdagang yang disebar di tiap blok untuk membantu ekonomi warga yang terdampak secara finansial usai digusur. Total ada 18 kios-kios kecil yang akan disebar, saat ini baru ada tiga kios.

"Blok D ada museum dan koperasi," ujarnya.

Nantinya juga akan ada ruang terbuka hijau, musala, lapangan, parkiran, pengelolaan sampah, hingga resapan air hujan.

Topaz mengungkapkan saat ini 107 warga yang ada saat ini masih mencari uang lewat pekerjaan sebelumnya saat masih berada di shelter atau penampungan yang dibangun Anies, ada yang masih menjadi nelayan dan berdagang hingga buruh harian lepas yang ada di pelabuhan, pelelangan serta sebagai kuli panggul.

Hingga saat ini, masyarakat belum dikenakan biaya sewa, namun ada biaya operasional yang dibebankan pada penghuni. Topaz mengatakan pihaknya sedang berusaha mengajukan agar unit di Kampung Susun Akuarium bisa dimiliki secara permanen oleh penghuninya.

"Sedang dikaji (kepemilikan unit)," ujar dia.