Jakarta, IDN Times - Laporan terkini mengenai angka penumpang KM Sinar Bangun terus bertambah. “Awalnya dinyatakan 141 dan hari ini ada tambahan 70 orang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/6).
Total keseluruhan penumpang yang didata oleh tim mencapai 211 orang. Pasca tenggelamnya KM Sinar Bangun, tim gabungan dari kepolisian, TNI dan Basarnas terus melakukan pengawasan, evaluasi dan klarifikasi.
Menhub menjelaskan akan mempertegas kewajiban angkutan umum transportasi, terutama air, untuk menjaga keselamatan penumpang. Seperti ada penetapan jumlah maksimal angkutan dan ketersediaan pelampung.
“Selain jumlah angka maksimal penumpang dan penyediaan pelampung atau life jacket juga harus ada daftar penumpang,” tegas Menhub. Aturan tersebut akan diterapkan dalam beberapa hari ke depan.
Basarnas berencana mendatangkan alat pemindai sonar untuk melacak keberadaan kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, pada Senin lalu.
“Tim gabungan telah mengoperasionalkan pemindai sonar milik TNI Angkatan Laut,” kata Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Rencananya, tim SAR Medan akan mendatangkan satu lagi alat pemindai sonar dari Kantor SAR Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Memasuki hari kelima proses penyelamatan korban KM Sinar bangun, tim penyelamat memperluas lokasi pencarian dari titik awal tenggelamnya kapal.
“Luas pencarian direncanakan berkisar antara 10 sampai 20 km,” ujar Budiawan.
KM Sinar Bangun dilaporkan tenggelam pada Senin sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut hendak berlayar menuju Pelabuhan Tigaras dari Pelabuhan Simanindo.
Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas karena kejadian tersebut. Ratusan penumpang lainnya masih dalam proses pencarian.
Baca juga: Kisah Korban KM Sinar Bangun, Titip Kunci Rumah Tapi Tak Kembali