Ironi di Balik Penangkapan Irman Usman: "Tokoh Antikorupsi" yang Tertangkap Korupsi

Pada Sabtu (17/9) dini hari, seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesia terjaring dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Anggota Dewan ini bukanlah yang biasa, melainkan kepala dari lembaga tersebut. Seperti dikutip dari tempo.co, Irman Gusman ditangkap oleh KPK di kediamannya usai diketahui menerima suap dalam kasus impor gula.
Kejadian bermula pada Sabtu dini hari KPK mengikuti terduga pelaku korupsi lain, Xaveriandy Sutanto dan Memi. Keduanya merupakan suami-istri dan Xaveriandy adalah Direktur Utama CV Semesta Berjaya. Perusahaan tersebut dicurigai bermain dalan distribusi gula impor. Malam itu, pasangan tersebut didatangi anggota KPK usai keluar dari rumah Irman Gusman.
Dari situ, KPK kemudian juga menggeledah rumah Irman dan temukan uang sebesar 100 juta rupiah dalam kantong plastik. Awalnya, Irman sendiri mengaku tidak tahu apa isi plastik tersebut. Namun, Wakil KPK Laode Muhammad Syarif memastikan kalau Irman tahu plastik tersebut berisi uang. Hal tersebut dikarenakan plastik telah dibawa oleh istri ke dalam kamar tidur.
Irman Gusman bermain dalam rekomendasi kuota gula impor Sumatera Barat.
Usai ditangkap, ketiganya langsung dibawa ke gedung KPK untuk dimintai keterangan. Sekitar 1x24 jam, KPK memastikan ketiganya jadi tersangka dalam kasus kuota gula impor. Seperti diberitakan kompas.com, Minggu (18/9), KPK mengumumkan status tersangka ketiganya. Irman Gusman bahkan keluar dari gedung dengan rompi oranye KPK.
Irman jadi tersangka usai diketahui memberikan masukkan pada bulog dalam menetapkan kuota distribusi gula impor kepada CV Semesta Berjaya pada 2016 ini untuk Provinsi Sumater Barat. Berkat rekomendasi tersebut, perusahaan memberi 'imbalan' kepada Irman. Meski begitu, menurut pengacara keluarga Irman Gusman, Tommy Singh, kliennya sendiri tidak bersalah dalam memberi rekomendasi dan tidak sadar adanya uang dalam 'bingkisan' dari silahturahmi pasangan CV Semester Berjaya.
Meski begitu, status tersangka sudah tersematkan dengan bukti kuat tersebut. Irman Gusman sendiri tidak dapat kata lagi usai keluar dari gedung KPK. Ironisnya, penangkapan Irman Gusman bertepatan dengan berkembanganya wacana penguatan peran DPD sendiri. Selama ini, Irman dikenal sebagai sosok tegas dalam menindak korupsi. Dirinya juga yang menjadi pendukung hukuman mati bagi para koruptor layaknya di Tiongkok.