Kasus Steve Emmanuel, Polisi: Keterangannya Masih Berubah-ubah

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan bahwwa hingga saat ini keterangan tersangka masih berubah-ubah tidak sesuai seperti Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Kemudian kita masih ada pendalaman lagi setelah BAP. Saya tanya juga belum sama atau berbeda dengan yang dia tuangkan di BAP. Kita dalami kembali, karena dia sudah menggunakan sejak tahun 2008, itu berarti 10 tahun," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).

Hal tersebut dilakukan guna mengetahui apakah Steve menggunakan barang haram tersebut seorang diri atau bersama teman-temannya. "Tidak mungkin dia sendirian, pasti awalnya dari teman, temannya itu siapa, itu yang sedang kita dalami. Penyidik sedang bekerja. Kita tanya pun masih berubah-ubah," tutur Argo.

Tidak berhenti sampai di situ saja, saat ini polisi juga tengah menelusuri apakah mantan kekasih Andi Soraya tersebut juga terlibat dalam sindikat perdagangan narkotika internasional mengingat pria berusia 35 tahun itu membeli barang haram tersebut dari Belanda sebanyak 100 gram. "Jadi apa dia sendiri atau itu sisanya kokain sendiri apakah dia jual ke orang lain. Kita dalami semuanya," terangnya.

Sementara itu, perwira menengah polisi berpangkat melati tiga ini membeberkan alasan mengapa Steve membeli barang haram tersebut hingga ke Belanda. “Kenapa dia beli di Belanda? Jawabnya karena dari Indonesia kurang bagus kualitasnya jadi ambil dari Belanda,” bebernya.

Atas perbuatannya, Steve Emmanuel terancam terkena pasal 114 ayat 2 sub 112 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukumannya pidana penjara minimum 5 tahun dan maksimum hukuman mati. Steve ditangkap di lobby apartemen Kondominium Kintamani A/17/6 RT 001/ 014 Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12) malam.