Kawal Jokowi-Ma’ruf, Gus Nuril Siapkan Pasukan Berani Mati

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Gus Nuril Arifin Husein pagi ini menyambangi rumah cawapres KH Ma’ruf Amin di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara.
Pada pertemuan tersebut Gus Nuril mengaku telah menyiapkan pasukan berani mati, untuk mengawal pasangan Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin pada saat Pilpres 2019.
1. PGN siap kawal pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Hal tersebut senada dengan yang dilakukannya saat mendukung Gus Dur untuk tidak dilengserkan dari jabatan presiden ke-3 kala itu.
“Dia (Ma’aruf) kan kiai saya, bagi saya mendukung kiai Ma’ruf Amin ya sama dengan kita mendukung Gus Dur, mangkannya kita siapkan pasukan berani mati kita untuk ngamanin,” ujar Gus Nuril di kediaman Ma’ruf Amin di Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Senin (13/08).
2. PGN inginkan demokrasi bersih tanpa ada rasis
Gus Nurli meminta kepada seluruh elemen masyarakat, agar bersatu dan tidak lagi terpecah belah seperti Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Tapi sikap awal untuk bela kiai itu perlu, pasti, makanya kita tidak akan rela kemudian kalau kontestasi yang harusnya membawa kebahagiaan Indonesia, bisa kemudian menjadi bikin pilu orang kemudian dijadikan kondisi yang seolah-olah tidak aman dengan Pilkada DKI,
kita tidak rela,” kata dia.
“Udah lah kemenangan Jokowi ini kemenangan Indonesia, kita harus kembali rekonsiliasi dari kelompok yang mana-mana silakan dateng kembali ke bumi pertiwi. Kita miliki presiden yang sama, pemimpin yang sama, sehingga bangsa ini menjadi lebih baik lagi,” kata dia.
3. Ulama harus maju membela agama dan negarasaat genting
Pria kelahiran Gresik ini mengaku akan mendukung penuh pasangan Jokowi-Ma’aruf, karena dirinya adalah bagian dari Nahdlatul Ulama (NU).
“Kita dukung, apalagi kiai Ma’ruf Amin kiai kami dari PBNU, saya orang NU. Otomatis itu, santri yang diragukan ke NU-annya kalau kita tidak dukung kiai Ma’ruf Amin. Persoalan kalah menang itu kontestasi biasa,” ujar dia.
Gus Nuril juga mengaku tidak mempermasalahkan banyaknya orang yang menyayangkan pindahnya Ketua MUI itu ke kancah politik.
“Dalam kondisi negara yang dalam keadaan membutuhkan kehadiran seseorang, maka ulama harus menjadi avatar. Kiai Ma’ruf Amin tidak minta-minta, juga tidak mempersiapkan tim sukses seperti yang lain,” kata dia.
Wuah, gak ada yang bakal berani nyolek neh kalau ada pasukan berani mati guys.