Jakarta, IDN Times - Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengungkap peran terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial KDW (30) yang ditangkap di Bogor, Jawa Barat. KDW merupakan pembuat dan penyuplai bahan peledak untuk teroris lainnya.
“Keterlibatannya yang bersangkutan adalah penyuplai bahan-bahan kimia, yang digunakan untuk bahan peledak atau bom kepada terorisme yang telah ditangkap terdahulu," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Ramadhan menjelaskan, setidaknya ada empat teroris yang kini sudah ditangkap pernah disuplai oleh KDW. Misalnya, terduga teroris berinisial PHP yang menjalankan aksinya pada 2016.
Selain itu, ada teroris JAD berinisial WB yang ditangkap 2019. Kemudian teroris berinisial WHK yang ditangkap 2021.
“Keempat adalah ZA, yang juga ditangkap 29 Maret 2021. Kelompok JAD yang di mana pada 4 Januari, saudara tersangka (KDW) menjual bahan peledak atau berikan kepada ZA," kata Ramadhan.
Dari KDW, polisi mengamankan 47 barang bukti. Di antaranya adalah bahan kimia untuk meracik bom hingga buku-buku berbau terorisme.
“Selain buku ajaran jihad, juga buku bagaimana meracik bahan kimia dijadikan bahan peledak sebagai alat untuk ledakan. Jumlahnya sampai 47 jenis barang bukti yang diamankan di rumah yang bersangkutan," ungkap Ramadhan.
Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris berinisial KDW (30) di Bogor, Jawa Barat, pada Senin (14/6/2021). KDW merupakan jaringan JAD Jawa Barat.
“Dari tersangka KDW, diamankan bermacam-macam bahan kimia antara lain dekstran, magnesium sulfate, sodium borat, HCL, belerang, dan bahan kimia lain, ini diamankan dari tersangka KDW,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Mabes Polri pada Selasa (15/6/2021).
Rusdi menjelaskan, selain menjalani peran menyiapkan bahan peledak, KDW juga aktif di media sosialnya. KDW rajin menyebarkan tentang jihad dan daulah.
“Kemudian juga KDW ini menjadi admin salah satu WA grup yang tentunya WA grup terdiri dari kelompok KDW ini, yang senatniasa diskusiin jihad dan daulah,” ujar Rusdi.