Mojokerto, IDN Times - Kebakaran di salah satu gudang pabrik PT. Mertex Indonesia di Mojokerto, diduga dipicu meledaknya alat press bagian spinning yang menimbulkan percikan api.
Kebakaran Pabrik Mertex Mojokerto Diduga Dipicu Meledaknya Mesin Press

1. Enam jam api masih belum padam
Plt Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengatakan, sejak terbakar pada pukul 13.30 WIB hingga kini pukul 18.22 WIB petugas masih berjibaku madamkan api dalam pabrik tekstil di jalan raya By Pass Mojokerto Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
"Sejak terbakar pada pukul 13.30 WIB hingga kini pada pukul 18.22 WIB petugas masih berjibaku," ungkapnya.
2. Api diduga berawal dari adanya ledakan alat press bagian spinning
Kata dia, berdasarkan hasil laporan dari anggota di lapangan, penyebab kebakaran diduga berawal dari adanya ledakan alat press bagian spinning yang memnyebabkan percikan api.
"Kemudian dari percikan ini, kemugkinan merembet ke bagian gudang lain dan membakar gudang seisinya, mulai dari mesin prodoksi, bahan baku produksi hingga bahan hasil jadi produksi," terangnya.
Dalam proses pemadaman yang dilakukan sejak pulul 13.30 WIB, setidaknya petugas menerjunkan sebanyak 14 mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Yang terdiri dari 6 unit PMK dari Kabupaten Mojokerto, 2 unit PMK dari Kota Mojokerto, 1 unit dari PMK Dragon,2 unit PMK dari Tjiwi Kimia, 1 unit PMK Gama, 1 PMK dari PT Sopanusa Ngoro dan di bantu satu unit dari BPBD Jombang.
"Total ada 14 unit PMK yang membantu dalam proses pemdaman. Dan saat ini masih berlangsung (pemadaman)," ucapnya.
3. Tidak ada korban jiwa hanya mengakibatkan kerugian material
Disingung soal, kerugian dan luasan gudang yang terbakar, Lutfi mengaku masih dalam pemeriksaan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini, hanya saja menyebabkan kerugian material yang lumayan besar.
"Untuk luas area yang terdampak masih belum diketahui. Begitu juga tafsiran Kerugian, masih belum diketahui. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi saat ini api masih dalam proses pemadaman," pungkasnya.