Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemungutan suara Pemilu 2024 di Kota Mataram, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Pendokumentasian dan pemantauan kekerasan berbasis gender dilakukan dalam rentang waktu Februari-Mei 2024.
  • Kekerasan berbasis gender di masa pemilu menghambat partisipasi perempuan dalam politik, membuat perempuan mundur untuk berkontestasi dalam pemilu.
  • Media sosial juga dipakai sebagai alat brutal untuk serang kandidat perempuan dengan konten intim tanpa izin, fitnah, dan pelecehan seksual.

Jakarta, IDN Times - Organisasi masyarakat sipil Perempuan melakukan pendokumentasian dan pemantauan kekerasan berbasis gender di masa Pemilu 2024. Perempuan dan kelompok rentan lainnya menghadapi berbagai bentuk kekerasan berbasis gender dalam partisipasinya di dunia politik dan terus meningkat eskalasinya mulai dari pelecehan, intimidasi, kekerasan fisik dan seksual di publik maupun di media massa dan sosial.

Direktur Eksekutif Kalyanamitra, Ika Agustina mengungkapkan kekerasan berbasis gender dalam Pemilu 2024 di Indonesia tak hanya merugikan korban secara individu, tetapi juga merusak integritas demokrasi.

Editorial Team

Tonton lebih seru di